SuaraJakarta.id - Mahasiswa President University berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang kompetisi internasional Global Hackathon Startup yang berlangsung di Korea pada 24 hingga 26 September 2024 kemarin.
Empat mahasiswa dari kampus berstandar internasional yang berlokasi di Kota Mandiri Jababeka, Cikarang tersebut menyapu bersih seluruh medali di kategori kompetisi yang diselenggarakan oleh Chung-Ang University, kampus Top Tear di Korea yang masuk dalam jajaran kampus World Class Top 300-an ranking dunia.
Keempat mahasiswa tersebut ialah Kevin Lavpienji Nainggolan dari Prodi CIT Informatics meraih Gold Prize, Indyla Bayu Pramesti dari Prodi MGT - Management meraih Silver Prize, kemudian Halim Putra Prabowo dari Prodi CIS - Information System mendapat Bronze Prize, dan terakhir Daniella Elizabeth Rachel Manor dari Prodi VCD - Visual Communication Design mendapat Special Prize.
"Award ini sungguh sebuah kehormatan besar buat saya. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus karena diberikan kesempatan untuk menjadi gold prize awardee di hackathon ini," jelas Kevin mahasiswa Teknik Informatika President University angkatan tahun 2022, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/9/2024).
Baca Juga:Masyarakat DKI Jakarta Diminta Tidak Mudah Terprovokasi Terkait Pencabutan KJMU
Menurutnya, banyak sekali tantangan yang dihadapi dalam hackathon kali ini.
"Saya memiliki kelompok yang di mana anggotanya berasal dari bermacam-macam negara. Dalam setiap berdiskusi, terkadang kami terhalang dengan language barrier. Namun saya senang akhirnya dapat bekerja sama membentuk sebuah aplikasi bernama "SPEAKEASE", yaitu aplikasi yang dapat membantu memulihkan mental health anak-anak yang memiliki keterbatasan dalam berbicara," jelas Kevin.
Aplikasi ini memiliki beberapa fitur, pertama adalah chatbot yang memiliki model untuk dapat mengerti dengan mudah perkataan yang diberikan oleh language disorder kid.
Chatbot ini memiliki tujuan untuk dapat memberikan dukungan verbal kepada mereka yang mungkin memiliki hari yang buruk. Jadi, chatbot ini akan memberikan dukungan emosi dari setiap anak yang menggunakan service ini.
"Kami membuat chatbotnya memiliki tampilan karakter kartun agar dapat memberikan kesan menarik. Lalu, orang tua dapat memantau perkembangan emosi yang dimiliki anaknya melalui perekaman data dari percakapan antara anak dan chatbot. Orang tua juga bisa mendapatkan guidance dari data-data artikel/paper yang disediakan. Orang tua juga bisa mendapatkan fitur komunitas yang bisa menjadi tempat untuk saling memberikan saran. Fitur ini dapat memberikan informasi berupa lokasi bagi pengguna yang memiliki nearest location," terang Kevin.
Baca Juga:Seorang Mahasiswa Ditemukan Tewas Di Kamar Mandi Indekos Cengkareng, Polisi Selidiki
Ke depannya, Kevin berharap inovasinya tidak berhenti sebatas kompetisi saja melainkan dapat mengembangkan proyek Startup-nya menjadi sesuatu yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi lebih banyak orang.
- 1
- 2