"Bisa saja pagi jam 5 kemudian selesai jam 10 karena memang layanan ini diharapkan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas harian di Jakarta. Jadi itu yang nantinya masih kita kaji lebih lanjut," katanya.
Sebelumnya diberitakan, program perluasan jaringan Transjakarta jadi Transjabodetabek masuk dalam waktu 100 hari pertama Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno.
Transjabodetabek tersebut merupakan janji Pramono-Rano ketika masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Sistem tersebut dibuat agar jaringan angkutan umum berbasis bus itu bisa menjangkau daerah penyangga.
Baca Juga:Terminal Kalideres Dapat Tambahan Bus Transjakarta untuk Lebaran 2025
Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, mengungkapkan bahwa Transjabodetabek menyebut program ini merupakan salah satu janji kampanye yang dituangkan dalam quick wins pasangan tersebut.

"(Transjabodetabek) Masuk dalam program 100 hari (Pramono-Rano). Harinya kapan, ini sedang dibahas. Tapi, pasti dalam 100 hari," ujar Welfizon kepada wartawan, Rabu (19/3/2025).
Untuk saat ini, Pemprov Jakarta bersama Transjakarta sedang melakukan pembahasan secara intensif dengan pemerintah pusat terkait rencana Transjabodetabek.
Sebelum meluncurkan penambahan rute menuju daerah penyangga, Pemprov DKI harus mendapatkan izin dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"Termasuk juga berkoordinasi dengan Dishub wilayah-wilayah setempat. Jadi nanti (membahas) izin dan segala macam," ucapnya.
Baca Juga:Transjakarta Sesuaikan Layanan selama Lebaran, Baru Beroperasi Pukul 09.00 WIB
Sebagai bagian dari persiapan, Transjakarta juga mulai melakukan uji coba teknis di beberapa rute baru. Rencananya, ada lima rute yang akan menuju daerah Bodetabek. Namun, uji coba ini belum mengangkut penumpang.