Dana ini berguna untuk menambal kebutuhan tak terduga (misalnya mesin rusak) tanpa harus mengganggu modal pokok atau dana untuk angsuran.
KUR adalah bahan bakar, bukan mobilnya. Anda tetap pengemudinya.
Jika Anda tidak mengemudi dengan benar, bahan bakar terbaik pun hanya akan terbuang sia-sia atau bahkan menyebabkan kecelakaan finansial.
Alat sebagus apapun, hasilnya tergantung pada siapa yang mengoperasikannya.
Baca Juga:Pemkab Kediri Siapkan Rumah Kemasan bagi Pelaku UMKM
Jika Menghadapi Kesulitan, Jangan Menghindar
Bisnis tidak selamanya mulus. Jika Anda menghadapi kendala yang membuat pembayaran angsuran menjadi berat, jangan lari atau menghindar dari bank.
Segera datangi petugas bank (mantri) yang menangani Anda.
Jelaskan kondisi usaha Anda dengan jujur. Pihak bank seringkali lebih suka nasabah yang proaktif dan kooperatif.
Mereka mungkin bisa menawarkan solusi seperti restrukturisasi kredit (penjadwalan kembali) daripada membiarkan kredit Anda langsung macet.
Baca Juga:Komitmen Dukung UMKM, Bank Mandiri Berhasil Salurkan KUR Rp 23,49 Triliun per Juli 2024
Dari Penerima KUR Menjadi Bintang UMKM
Mendapatkan KUR adalah sebuah pencapaian, tetapi berhasil mengelolanya hingga usaha tumbuh besar dan kredit lunas adalah kemenangan yang sesungguhnya.
Dengan memisahkan rekening, berpegang teguh pada rencana, mencatat keuangan dengan disiplin, dan memprioritaskan pembayaran cicilan, Anda sedang membangun fondasi bisnis yang kuat.
Ingat, rekam jejak kredit yang baik adalah aset tak ternilai yang akan membuka pintu untuk peluang pembiayaan yang lebih besar di masa depan.
Kelola amanah KUR hari ini, dan panen kesuksesannya di kemudian hari.
Bagaimana cara Anda mengelola keuangan usaha setelah mendapatkan modal?