SuaraJakarta.id - Indonesia Human Capital & Beyond Summit (IHCBS) 2025 hadir sebagai HR Event terbesar tahun ini, yang digelar pada 2–3 September 2025 di ICE BSD City, Tangerang. Ajang bergengsi ini dilnisiasi oleh Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), GML, QuBisa, dan Kompas.com.
Dengan mengusung tema “Future-Ready Workforce: Strategies for Indonesia’s 8 Economic Transformation”, IHCBS 2025 menjadi forum kolaborasi yang mempertemukan para pemimpin industri, perwakilan pemerintah, akademisi, hingga praktisi SDM.
IHCBS 2025 dihadiri 3000 participant, yang terdiri dari 1.500 hadir secara online, 1.500 hadir langsung. Hadirnya event ini diharap dapat memperkuat kualitas tenaga kerja Indonesia agar siap menghadapi transformasi ekonomi di era mendatang.
IHCBS 2025 resmi dibuka oleh Suwardi Luis, President Director PT GML Performance Consulting, bersama Lilik Oetama, CEO Kompas Gramedia, serta sambutan hangat dari Yunus Triyongo, Ketua Steering Committee GNIK yang hadir secara virtual untuk menyambut seluruh peserta.
Baca Juga:Jurus Indonesia Taklukkan Isu Lingkungan: Tingkatkan Daya Saing Kelapa Sawit di Pasar Dunia
Hari pertama IHCBS 2025 menghadirkan ribuan pengambit keputusan dari berbagai perusahaan, dimulai dengan grand key note Dr. Rini Widyantini, M.Si.- Menteri PANRB melalui video sambutan. Dihadiri juga oleh Dharma Syahputra- Executive Director GNIK, Riaz Shah- Professor at Hult International Business School & Member of EY Global Executive Assurance, Dewi Kurnia Salwa- Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina International Shipping, Ir. Andrey Andoko, M.Sc., Ph.D- Rektor Universitas Multimedia Nusantara, Najeela Shihab- CEO Kariermu Talentics and Maxime, Darmawan PrasodjoDirektur Utama PLN, serta Lynda Gratton- Professor at London Business School. Selain itu, masih ada 21 pembicara lainnya dari kalangan praktisi yang turut mengisi 7 kelas concurrent track.
Dibuka dengan sambutan hangat oleh CEO One GML Grup, Suwardi Luis yang menyoroti tentang dinamikaunjuk rasa yang terjadi di Jakarta pada seminggu terakhir ini. IHCBS 2025 dapat menjadi wadah diskusi para pemimpin, pemerintah hingga praktisi SDM untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.
Kehadiran kita hari ini mencerminkan bahwa kita tetap tangguh, tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan menuju Indonesia Emas 2045”. Ucap Suwardi saat opening speech pagi ini.
Diskusi hari pertama dibuka oleh Bapak Dharma Syahputra, selaku Executive Director Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK). “Kehadiran kita pada bagi ini menunjukkan bahwa Jakarta aman, Indonesia Damai” ujar Dharma dengan penuh optimisme terhadap situasi Indonesia saat ini.
Dharma Syahputra membawakan topik Indonesia Emas 2045: Progress Update on Execution of 2025 Blueprint Towards Indonesia Emas. Pembahasan mengenai Blueprint ini juga dirumuskan sudah sejak tahun lalu selesai IHCBS 2024, lalu dilanjutkan lagi sekarang di tahun 2025.
Baca Juga:PB HMI Desak Pemerintah Perkuat Industri Baja Nasional
Dalam pemaparamnya, ia menekankan pentingnya pembangunan kompetensi sebagai kunci menuju masa depan bangsa. “Blueprint Indonesia Kompeten 2030 menyampaikan pesan jelas, ketika kita membangun kompetensi dan mengembangkan SDM secara optimal, maka cita-cita Indonesia Emas 2045 akan tercapai,” ungkapnya, menyoroti peran strategis SDM dalam mewujudkan Indonesia yang kompeten dan berdaya saing.
Sesi International Talk dibawakan oleh Riaz Syah, Senior Adviser President Rekaliu Professor of Practice for Innovation & Leadership di Hutt International Business School. Dalam kesempatan ini, Riaz membahas A Review of Indonesia and Global Best Practice Approach in Developing Future-Ready Talent yang menyoroti praktik terbaik Indonesia dan dunia dalam membangun talenta siap masa depan.
Mega Session selanjutuya membahas tentang Human Development pada Oil dan Gas Industry yang dibawakan oleh Ibu Dewi Kurnia Salwa, Direktur SDM & Penjunjang Bisnis PT Pertamina International Shipping.
Beliau menegaskan pentingnya transformasi sumber daya manusia sebagai faktor kunci dalam menjaga daya saing industri migas di tengah dinamika global. Perkembangan teknologi digital, transisi menuju energi berkelanjutan, serta kebutuhan akan tenaga kerja yang adaptif dan kompetitif, menjadi tantangan sekalius peluang bagi sektor ini.
“Masa depan energi Indonesia bukanlah hal yang kita tunggu, melainkan hal yang bisa kita bangun Bersama-sama”. Pungkas Dewi pada akhir sesi.
National Inspire session hari pertama membahas tentang Transforming Corporate Strategy for The Green Digital Economy, dengan dua Narasumber hebat, Ibu Najeela Shihab, CEO KTM Solution serta Pak , Ir. Andrey Andoko, M.Sc., Ph.D, Rektor UMN.