Keduanya menekankan bahwa kunci utama keberhasilan transformasi adalah kesiapan sumber daya manusia dalam menjawab tantangan global.
Najeela menegaskan bahwa perubahan dunia kerja menuntut kemampuan yang lebih komprehensif. “Kami percaya bahwa proses tumbuh kembang manusia berlangsung sepanjang hayat. Selama ini kita sering berfokus pada kompetensi teknis, padahal yang lebih dibutuhkan justru kompetensi umum seperti analisis dan problem solving.”
Dari sisi akademisi,, Ir. Andrey Andoko, M.Sc., Ph.D menyoroti pentingnya peran pendidikan dalam menyiapkan generasi muda menghadapi era Al. “Para dosen harus mulai memanfaatkan AI untuk mendukung pembelajaran, sehingga mampu melahirkan manusia yang bisa lebih unggul daripada AI,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara kampus dan industri, “Pengalaman kerja di industri harus menjadi keharusan. Mahasiswa perlu menjalani magang agar dapat merasakan langsung dinamika perubahan dan siap menghadapi tantangan masa depan.”
Baca Juga:Jurus Indonesia Taklukkan Isu Lingkungan: Tingkatkan Daya Saing Kelapa Sawit di Pasar Dunia
Dari perspektif BUMN, Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Icon Plus, Bapak Dedi Budi Utomo, menegaskan pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi dinamika dan tantangan sektor energi di masa depan.
Menurutnya, transformasi SDM di PLN diwujudkan melalui kolaborasi strategis dengan berbagai perguruan tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Setiap tahun kami mengirim sekitar 200 karyawan PLN untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi terbaik, guna memperdalam pengetahuan mengenai pengembangan dan perkembangan energi. Hal ini menjadi bagian dari komitmen kami dalam mencetak insan PLN yang unggul dan siap menjawab tantangan masa depan,” jelasnya.
Rangkajan hari pertama IHCBS 2025 ditutup dengan optimisme dan kolaborasi, sekaligns menjadi pengantar menuju hari kedua besok (3 September 2025) yang akan menghadirkan para CEO terkemuka dan pemimpin bisnis lainnya dengan wawasan strategis mereka untuk masa depan Indonesia.
Baca Juga:PB HMI Desak Pemerintah Perkuat Industri Baja Nasional