- Jakarta International Jazz Festival (JakJazz) sempat vakum sejak 2019
- JakJazz mengusung tema "Respecting the Legacy, Empowering the Youth"
- JakJazz 2025 akan menghadirkan musisi internasional sebagai bintang tamu
SuaraJakarta.id - Festival musik jazz berskala internasional tertua dan pertama di Indonesia dan Asia Tenggara kembali digelar di Jakarta pada 2025 bertajuk Jakarta International Jazz Festival (JakJazz) setelah sempat vakum sejak 2019.
Dalam acara "JakJazz Intimate Media Luncheon 2025", Festival Director Tommy Maulana mengatakan perhelatan utama dijadwalkan berlangsung dengan konsep "luar ruangan" (outdoor) di Senayan Park.
"Kapasitas tempat, nyamannya sekitar 4.500 orang. Namun itu tempatnya 'outdoor'," kata Tommy, putra dari pendiri JakJazz Ireng Maulana, saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu 24 September 2025.
Memasuki edisi ke-15, JakJazz mengusung tema "Respecting the Legacy, Empowering the Youth" yang berfokus pada regenerasi talenta lokal.
Baca Juga:Muse Guncang Jakarta! 18 Tahun Penantian Terbayar Lunas dengan 'Hysteria' dan Pesta Rock Adrenalin
Namun, JakJazz 2025 juga akan menghadirkan musisi internasional sebagai bintang tamunya, termasuk Motoharu dari Jepang dan seorang musisi dari Amerika Serikat.
Tommy mengatakan perbandingan jumlah musisi internasional yang tampil tidak lagi "50:50", menegaskan bahwa fokus utama penyelenggaraan JakJazz 2025 adalah mengapresiasi talenta lokal.
Perhelatan utama akan menampilkan kolaborasi musisi senior dan musisi muda, sedangkan aransemen dipastikan bernuansa jazz yang kental.
Tommy mengatakan salah satu talenta muda yang dipastikan tampil ialah "the rising star" di musik Jazz Indonesia, Natasha Elvira, murid dari Nesia Ardi (NonaRia).
Selain perhelatan utama, JakJazz juga mengadakan serangkaian acara "pra-event", dua bulan sebelum perhelatan utama dimulai, serta terdapat pula "pasca-event".
Baca Juga:Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?
Di antara pra-event sebelum festival itu, salah satunya bertajuk "Jazz Parade" di lokasi "open-space" di kawasan Thamrin, rencananya pada Minggu pagi.
Tanggal pastinya perhelatan "pra-event" bertajuk Jazz Parade itu belum diumumkan lebih lanjut. Namun Tommy memastikan acara itu digratiskan bagi pengunjung.
Tommy menambahkan, publik juga dapat menantikan berbagai program dan rangkaian "side-event" lainnya yang akan menjaga semangat JakJazz dalam menghidupkan program Jakarta sebagai Kota Global.
Program dan rangkaian "side-event" itu, seperti JakJazz Lab (lokakarya dan kelas kreatif), JakJazz City Beats ("pop-up gigs" dan "jamming"), JakJazz Collabs (kolaborasi lintas industri dan gaya hidup), JakJazz Stream dan Appreciation Night.
"Sejak debut di Ancol pada 1988, salah satu visi JakJazz adalah meningkatkan perwisata di ibu kota. Jadi itu salah satunya kita tampilkan juga tahun ini," kata Tommy.
"Ada dorongan dari DKI untuk kita bersama-sama mereka, menjadikan salah satu program menuju Jakarta Global City di 500 tahun DKI Jakarta," ujar dia.