Mayor Teddy Turun Tangan! Program Makan Gratis Prabowo Kini Sasar Kelompok Kunci 3B

Hal ini terlihat dari pertemuan strategis antara Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya, dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)

Andi Ahmad S
Kamis, 20 November 2025 | 23:34 WIB
Mayor Teddy Turun Tangan! Program Makan Gratis Prabowo Kini Sasar Kelompok Kunci 3B
Mayor Teddy. (Instagram/Tedsky_89)
Baca 10 detik
  • Pemerintah melalui Seskab Teddy dan BKKBN menggeber Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar Ibu Hamil, Menyusui, dan Balita untuk memerangi stunting. 

  • BKKBN mengerahkan 600 ribu Tim Pendamping Keluarga (door-to-door) untuk memastikan Program MBG Khusus 3B tepat sasaran guna menyelamatkan generasi penerus. 

  • Program MBG didukung teknologi aplikasi canggih untuk memantau detail tumbuh kembang anak (real-time), termasuk warna rambut, demi intervensi gizi cepat.

SuaraJakarta.id - Komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam memerangi stunting atau tengkes bukan sekadar janji kampanye. Langkah taktis kini mulai digeber di tingkat eksekutif.

Hal ini terlihat dari pertemuan strategis antara Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya, dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, di kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta, pada Kamis (20/11/2025).

Pertemuan ini menjadi sorotan publik, mengingat sosok Teddy Indra Wijaya atau yang akrab disapa Mayor Teddy memiliki popularitas tinggi di kalangan Gen Z dan Milenial. Diskusi kedua pejabat negara ini fokus pada eksekusi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini menyasar segmen krusial: kelompok 3B (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita).

Dalam pertemuan tersebut, Seskab Teddy memberikan atensi penuh terhadap paparan Menteri Wihaji mengenai progres kinerja satu tahun terakhir. Teddy menekankan bahwa program ini memiliki visi jangka panjang untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa (Gen Alpha) dari ancaman kurang gizi.

Baca Juga:5 Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Dua Guru Luwu Utara hingga Dibela Presiden

"Dari penjelasan Menteri Wihaji, saya melihat dengan jelas arah besar yang tengah ditempuh, yaitu bahwa Program MBG bukan sekadar distribusi makanan, tetapi merupakan fondasi penting untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat tanpa ancaman stunting," ujar Seskab Teddy, dilansir dari Antara.

Pernyataan ini menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada kuantitas makanan, tetapi kualitas dampak kesehatan bagi penerimanya.

Salah satu poin paling menarik dari strategi ini adalah metode distribusinya. Menteri Wihaji melaporkan pengerahan kekuatan masif berupa 600 ribu Tim Pendamping Keluarga (TPK). Tim ini tidak bekerja di belakang meja, melainkan terjun langsung dari rumah ke rumah (door-to-door).

  • Tugas utama TPK adalah memastikan Program MBG Khusus 3B tersalurkan tepat sasaran kepada:
  • Bumil: Ibu Hamil yang membutuhkan asupan gizi ekstra.
  • Busui: Ibu Menyusui agar kualitas ASI terjaga.
  • Balita Non-PAUD: Anak usia dini yang belum masuk sekolah dan rentan luput dari pantauan gizi sekolah.

Pendekatan personal ini dinilai paling efektif untuk menjangkau warga di pelosok yang mungkin selama ini sulit mengakses layanan kesehatan formal.

Di era digital, pendataan manual sudah mulai ditinggalkan. Kemendukbangga/BKKBN kini mengembangkan aplikasi pemantauan canggih untuk mengawal Program MBG. Aplikasi ini berfungsi sebagai dashboard data tumbuh kembang anak secara real-time.

Baca Juga:Prabowo Pelajari Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Indikator yang dipantau pun sangat detail dan klinis, meliputi:
1. Tinggi dan berat badan.
2. Warna kulit.
3. Kondisi rambut (indikator kekurangan nutrisi tertentu).

Teknologi ini memungkinkan pemerintah melakukan intervensi cepat jika ditemukan anomali pada penerima manfaat, terutama dalam periode emas 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak