SuaraJakarta.id - Kepala Desa (Kades) Parahu Taufik Aliudin mengaku tidak tahu-menahu Ahmad Jazuli, warganya yang diduga jadi korban persekusi, melapor ke aparat kepolisian.
Menurutnya, persoalan Aang, sapaan akrab Ahmad Jazuli, semestinya telah selesai saat pertemuan warga di kantornya, Jumat (28/8/2020) pekan lalu.
Sebab, kata Kades, Jazuli saat itu telah meminta maaf kepada warga setempat yang merasa tersinggung atas komentarnya di media sosial Facebook.
"Saya sebenarnya enggak ngerti persoalannya sampai ke ranah hukum. Saya bingung kenapa lapor polisi? Karena saat hari Jumat dia sudah minta maaf," ujar Taufik sembari menunjukkan bukti potongan video.
Taufik juga tak menyangka persoalan ini juga kadung viral. Terlebih terhadap pemberitaan yang seolah memojokkan aparatur Desa Parahu.
"Aang memang sering posting di Facebook. Dari zaman kepala desa terdahulu juga demikian. Saya terima dikritik, tapi kenapa bisa sampai ke hukum?" tuturnya.
"Rumah Pak Markuh yang dipostingnya kecewa terhadap dia karena tanpa seizin. Soal kenapa rumahnya nggak direnovasi karena sebagian keluarganya belum setuju," lanjutnya.
Hingga saat ini, Taufik mengaku masih menunggu informasi dari aparat kepolisian pelaporan tersebut.
Kades Desa Parahu Taufik Aliudin mengklaim, ia mendapat informasi Jazuli akan mencabut laporannya.
Baca Juga: Rayuan Cabul Juragan Kontrakan Tangsel Incer Binor, Bikin Naik Pitam
"Kalau kita masih bisa diperbaiki, ya diperbaiki. Dari kepolisian tinggal nunggu katanya dia mau cabut berkas pelaporan," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, akibat mem-posting keadaan rumah kumuh di desanya milik Markuh, yang kemudian viral, Ahmad Jazuli mendapat persekusi.
Sekitar 15 orang yang disebut-sebut berstatus sebagai pegawai di Desa Parahu mendatangi kediamannya. Lalu Jazuli diduga dipukuli oleh belasan orang itu.
Namun, kabar penganiayaan terhadap Jazuli dibantah keras oleh Kades Desa Parahu Taufik Aliudin.
"Nggak benar itu (Aang) dipukulin. Kalau ada pukulan pasti ada lebam di wajahnya," tegas Taufik.
Terpisah, Kapolsek Balaraja Kompol Teguh Kuslantoro menuturkan, pihaknya masih mendalami kasus dugaan penganiayaan terhadap pelapor.
Berita Terkait
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Pemulung Temukan 16 Bahan Peledak Aktif di Sungai Curug: Ada Granat Nanas dan TNT!
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Ledakan Tabung Gas Dahsyat Hancurkan Rumah di Cengkareng, Begini Kondisinya...
-
Minta Maaf Usai Viral, Legislator Dheninda Chaerunnisa Bantah Cibir Pendemo: Ya Allah, Buat Apa?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Cairkan Relasi Lewat Night Golf: Bergeract Golf Club Satukan Sport dan Networking
-
Detik-Detik Ledakan Cengkareng Terekam CCTV: Puslabfor Turun Tangan Ungkap Penyebab!
-
DANA Kaget: Amplop Digital Kekinian Berisi Saldo Gratis Senilai Rp 380 Ribu, Ada di Sini
-
Mandiri Bakti Kesehatan Sasar 7.000 Penerima Manfaat di 12 Wilayah Indonesia
-
Dari Inovasi ke Kedaulatan: Langkah Nyata Menuju Ketahanan Energi Nasional