SuaraJakarta.id - Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta menentang rencana Gubernur Anies Baswedan melarang warga melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Tindakan melakukan karantina sendiri bisa tetap dilakukan asal dibarengi dukungan dari pemerintah.
Anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS, Abdul Aziz mengatakan, selama ini warga yang positif corona tetap memaksa beraktivitas karena harus mencari penghasilan. Imbasnya, orang-orang di sekitarnya jadi tertular virus yang pertama ditemukan di China itu.
"Banyak yang sudah positif, terpaksa harus beraktivitas karena tidak punya penghasilan jika berhenti beraktivitas," ujar Aziz saat dihubungi, Kamis (3/9/2020).
Karena itu, ia menilai pemerintah perlu turun tangan dalam membantu masyarakat menangani hal ini dengan memberikan insentif selama masa isolasi. Pasalnya hal ini berhubungan dengan isi perut orang banyak.
"Saya kira perlu pemerintah memberikan dana bantuan bagi yang positif agar tetap dirumah. Ya karena mereka tidak punya penghasilan jika isolasi, karena itu perlu ada insentif untuk mendorong mereka tetap dirumah," katanya.
Selain itu, Pemprov DKI juga diminta melakukan edukasi kepada masyarakat agar taat saat isolasi. Selain itu bagi pasien yang bandel harus diberikan tindakan tegas.
"Saya kira yang lebih penting sosialisasi disiplin diri, pengawasan, tindakan tegas dan adanya insentif dari pemerintah untuk yang terbukti positif," ujar dia.
Kendati demikian, penyediaan fasilitas isolasi oleh pemerintaj harus tetap dilakukan. Khususnya bagi warga yang tidak memiliki tempat tinggal layak atau berada di pemukiman padat.
"Ya kecuali jika orang tersebut tinggal di kawasan yang sangat padat, sehingga tidak mungkin bisa isolasi di rumah, mungkin bisa diterapkan seperti itu," pungkasnya.
Baca Juga: Penularan Covid di Transportasi Umum, Anies Diminta Evaluasi Ganjil Genap
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal melarang pasien terpapar virus corona melakukan isolasi mandiri. Ke depannya, ia meminta agar karantina dilakukan di fasilitas milik pemerintah.
Menurut Anies, tindakan ini diambil karena isolasi mandiri tidak begitu efektif dalam memutus penularan corona. Karena itu, karantina pasien harus dilakukan dengan pantauan langsung dari petugas medis.
"Ke depan, semua akan diisolasi di fasilitas milik pemerintah. Dengan begitu kita akan bisa insya Allah memutus mata rantai dengan lebih efektif," ujar Anies di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Selasa (1/9/2020).
Anies menyebut selama ini masyarakat yang terpapar corona tidak bisa dengan baik melakukan isolasi karena kurangnya pengetahuan. Akibatnya malah mereka menulari orang lain di rumah atau sekitar tempat isolasinya.
"Karena tidak semua dari mereka yang terpapar tanpa gejala bisa melakukan isolasi dengan baik di rumahnya masing-masing," jelasnya.
Berita Terkait
-
Butuh Rp 75 Triliun untuk Vaksin 170 Juta Masyarakat Indonesia
-
Penelitian Ungkap Antibodi Covid-19 Bertahan di Tubuh Selama 4 Bulan
-
Tito: Paslon Harus Patuhi Protokol Covid-19 Saat Pendaftaran Pilkada
-
Hindari Corona, Dokter Ini Sarankan Bermasker dan Tak Ciuman Saat Bercinta
-
Banyak Perempuan Ogah Punya Anak Saat Pandemi Covid-19, Kenapa?
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
BGN Tegaskan Mitra dan Kepala SPPG Harus Rukun agar Program Makan Bergizi Gratis Tak Mandek
-
8 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 80 Juta untuk Pemula yang Ingin Nyaman Hadapi Macet
-
Bank Mandiri Jelang Tutup Buku 2025: Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit, Likuiditas Terjaga
-
9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026