Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 04 September 2020 | 21:28 WIB
Almarhum Pelda KKO (Purn) Everthad Julius Ven Kandou saat terbaring sakit. [Foto: timesindonesia.co.id]

SuaraJakarta.id - Kabar duka datang dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sosok pemberani yang telah berjasa mengangkat jasad para Pahlawan Revolusi pada peristiwa G30S/PKI, Pelda KKO (Purn) Everthad Julius Ven Kandou, tutup usia.

Salah satu saksi mata kekejian peristiwa yang terjadi di Lubang Buaya, 55 tahun silam itu, meninggal dunia di usia 83 tahun.

Ven Kandou menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Al Huda Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, pukul 15.20 WIB.

Diketahui, sebelum menutup mata selama-lamanya, Ven Kandou sering melakukan sejumlah perawatan atas penyakit kronis yang dideritanya selama ini.

Baca Juga: Simpan Sejarah Kelam Indonesia, 4 Tempat Ini Jadi Saksi Bisu G30S

Satu Minggu sekali, Ven Kandou harus bolak-balik ke rumah sakit untuk menjalani terapi penyembuhan atas kebocoran jantung yang dideritanya.

Dari keterangan keluarga, Ven Kandou telah dirawat di RS Al Huda Genteng selama 5 hari. Tepatnya, sejak Senin (31/8/2020) lalu.

Padahal, tiga hari sebelumnya Ven Kandou baru saja dipulangkan dari rumah sakit. Setelah sebelumnya menjalani perawatan selama 7 hari.

"Papah harus terpaksa nginap di rumah sakit lagi, karena kondisinya tiba-tiba drop. Dan hari ini papah telah dipanggil oleh sang pencipta," kata putra bungsu Ven Kandou, Laksmariyon Moll Kandou kepada TIMES Indonesia—jaringan Suara.com—Jumat (4/9/2020).

Rencananya, proses kremasi dan larung abu jenazah Pelda KKO (Purn) Everthad Julius Ven Kandou akan dilaksanakan pada hari Minggu (6/9/2020) pagi. Dengan serangkaian penghormatan militer dari Korps Marinir.

Baca Juga: Kisah Pilu Penari Istana Pada Era Presiden Soekarno

Almarhum adalah prajurit pemberani yang telah berjasa mengangkat jasad para Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya pada 55 tahun silam.

Load More