Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 05 September 2020 | 08:05 WIB
Aktivis Bank Sasuci saat menemukan limbah yang diduga bekas penanganan Covid-19 di aliran Sungai Cisadane, Jumat (4/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

Saat SuaraJakarta.id berkunjung ke markas Bank Sasuci, aktivis di sana tengah melakukan penelusuran sampah B3.

Menurut Jambrong, kegiatan seperti ini memang kerap dilakukan pasca jebolnya TPA Cipeucang.

"Patroli hampir setiap hari," tutur pria 51 tahun ini.

Namun, hari itu istimewa. Karena saat penelusuran Bank Sasuci dampingi oleh aparat setempat TNI/Polri serta Instansi terkait.

Baca Juga: Patroli Sampah Medis di Sungai Cisadane

Aktivis Bank Sasuci saat menemukan limbah yang diduga bekas penanganan Covid-19 di aliran Sungai Cisadane, Jumat (4/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

Jambrong bergabung dengan Bank Sasuci sejak 6 tahun lalu. Namun tahun ini menjadi tantangan baginya lantaran dia harus menjaga Sungai Cisadane di tengah pandemi Covid-19. Pun saat menemukan sampah medis. Dia khawatir sampah medis tersebut bekas penanganan Covid-19.

"Iya makanya kita kan gak tau itu sampah medis bekas apa? Sekarang (lagi) pandemi Covid-19, takutnya bekas penanganan Covid gimana? Makanya langsung kita bakar," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan aktivis Bank Sasuci lainnya, Slamet Hari Septian Taha. Ia punya kekhawatiran tertular virus yang berasal dari Wuhan tersebut.

Meski demikian, dia yakin aman karena telah mengikuti protokol kesehatan.

"Kita kalau mau ambil pakai sarung tangan, pakai masker. Terus sebelum kita taruh di karung kita semprot dulu pakai alkohol sampah medisnya," kata dia.

Baca Juga: HOROR Limbah Medis COVID-19 Ditemukan Lagi di Sungai Cisadane Tangerang

Saat melakukan aktivitasnya, para aktivis Bank Sasuci mengangkut sampah medis tanpa mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap.

Load More