SuaraJakarta.id - Intensitas pemakaman jenazah korban Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Buniayu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, relatif tinggi.
Hingga Sabtu (5/9/2020) siang saja, sudah 92 orang korban Covid-19 dimakamkan di TPU yang memiliki luas 1000 meter persegi tersebut.
Hal itu disampaikan pengawas TPU Buniayu dari Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Ajat Sudrajat.
Ajat menyatakan, 92 orang yang dimakamkan di TPU Buniayu berstatus terkonfirmasi positif, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan lainnya.
"Di akhir Agustus hingga awal September 2020 ini mengalami peningkatan signifikan. Per siang ini saja sudah 92 orang yang dimakamkan," ucap Ajat ditemui SuaraJakarta.id, Sabtu (5/9/2020).
Ajat menjelaskan dalam sehari jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Buniayu mencapai tiga sampai empat orang.
Jumlah yang signifikan ini karena TPU Buniayu menjadi tempat yang dipusatkan untuk pemakaman jenazah Covid-19 di Kabupaten Tangerang.
"Tempat ini karena jauh dari pemukiman warga. Jadi lebih banyak ke sini," tuturnya.
"Seperti belum lama ada orang Manado (korban Covid-19), dia berdomisili di sini. Enggak mungkin kan pulang ke Manado, yah kami makamkan di sini," lanjutnya.
Baca Juga: Kisah Penggali Kubur Covid-19: Jibaku dengan Waktu & 'Perang' Lawan Corona
Selain soal pemakaman, Ajat menyatakan TPU Buniayu juga memberikan fasilitas ambulans hingga peti mati bagi jenazah korban Covid-19.
Keseluruhannya diberikan secara cuma-cuma oleh pihak pengurus TPU Buniayu.
"Tapi kami hanya menerima konfirmasi dari rumah sakit bahwa ada pasien yang mau memakamkan di Buniayu. Saat ini mungkin sekitar 1000 meter lahan tersedia," paparnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pemkab Tangerang memiliki 61 TPU yang berstatus aktif.
Jumlah itu termasuk TPU Buniayu, di mana memiliki empat orang penggali kubur dan tiga orang sebagai pengurus.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Tag
Berita Terkait
-
TPA Jatiwaringin Kritis, Tersisa 6 Hektar dari 31 Hektar Lahan
-
Mengapa Paus Fransiskus Dimakamkan dalam 3 Peti Mati? Ini Makna di Baliknya
-
Renovasi Tuntas! Indomilk Arena Kini Lebih Megah dan Ramah Disabilitas
-
Usai Viral, KKP Setop Pemagaran Laut Ilegal di Tangerang Gegara Rusak Ekosistem
-
Buntut Kisruh Apdesi Vs Said Didu, Mendes Yandri Soesanto Ingatkan Kades Tak Cawe-cawe Pembebasan Lahan
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Dulu Tak Layak, Puluhan Rumah di Tangerang yang Dibedah Bikin Warga Semringah
-
Cara Mudah Klaim DANA Kaget Rp249 Ribu Langsung Cair, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Mas Dhito Kembali Masukkan Fragmen Kepala Ganesha yang Hilang ke Museum
-
Transjakarta Uji Coba Fungsional Halte Bundaran Senayan Pascademo
-
Warga Gotong Royong Bersihkan Kantor Pemkab, Mas Dhito: Kita Bersama Jaga Rumah Rakyat