SuaraJakarta.id - Anak gadis di bawah umur diperkosa seorang kakek-kakek berusia 50 tahun berinisial A. Gadis itu diperkosa di Musala, tempat ibadah umat Muslim.
Aksi bejad si kakek itu dipergoki ibu sang gadis. Bak disambar geledek, perkosaan itu dilihat sang ibu dengan mata kepalanya sendiri.
Perkosaan anak di bawah umur itu diungkap Kepolisian Sektor (Polsek) Lintau Buo. A pun menyerahkan diri setelah sebelumnya lari.
"Pelaku ini sempat menghilang dan melarikan diri. Setelah kita berupaya melakukan pencarian, ternyata dia menyerahkan diri tadi pagi, sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Kepala Polsek Lintau Buo, Iptu Surya Wahyudi kepada Padangkita.com, Minggu (6/9/2020) kemarin.
A mencabuli anak perempuan yang baru berusia 9 tahun. Informasi yang diterima Padangkita.com, tindakan bejat itu dilakukan di sebuah musala yang sudah tidak dipakai lagi di Jorong Tigo Tumpuak, Nagari Taluak, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar.
Surya menyebutkan, pencabulan terjadi pada Sabtu (5/9/2020), sekitar pukul 14.30 WIB. Pada saat itu, kata Surya, anak gadis dan pelaku tengah mengembalakan sapi di area persawahan tidak jauh dari rumah korban.
"Awalnya anak ini mengembala sapi sendirian, lalu datang pelaku ini dan mengembalakan sapinya juga dekat sapi korban," ujar Surya.
Ketika itu, lanjut Surya, tiba-tiba datang hujan disertai angin kencang.
Pelaku mencari tempat berteduh ke musala kosong, dan mengajak korban.
Baca Juga: Dipaksa Minum Air Jampi-jampian, Gadis ABG Disodomi Centeng Tanah
Di musala kosong ini lah pelaku melancarkan aksi bejatnya.
Pelaku meniduri korban yang memang tak kuasa melawan.
Selang beberapa lama, ibu kandung korban datang menjemput anaknya.
Namun, alangkah kagetnya sang ibu melihat anak kandungnya ditiduri oleh orang yang juga dia kenal.
“Karena hari hujan, ibu korban ini datang untuk menjemput anaknya. Tapi dia curiga, kenapa sapi yang digembalakan oleh anaknya ada dua. Dia cek ke musala, dia tambah curiga lagi, di sana ada sepatu boots. Pas dicek ke dalam, ternyata anaknya sedang ditiduri. Dia juga sempat memukul pelaku ini,” terang Surya.
Antara pelaku dan keluarga korban, lanjut Surya, tidak memiliki hubungan keluarga. Mereka hanya sekampung.
Berita Terkait
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
RUU Penyesuaian Pidana: Korban Perkosaan Kini Dapat Akses Obat Aborsi Tanpa Dipidana
-
Kecam Pemerkosaan di Taksi Online, Anggota DPR Desak Polisi Terapkan UU TPKS
-
Tragis! Ayah di Jakut Setubuhi Putri Kandung hingga Hamil, Terungkap Setelah Korban Berani Melapor
-
Teler Abis Nyabu, Sopir Taksi Online Todongkan Pistol hingga Perkosa Penumpang di Tol Kunciran
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jangan Asal Terima! Galon Kusam dan Buram Ternyata Simpan Risiko Zat Kimia Berbahaya
-
Beton Precast untuk Dermaga dan Akselerasi Logistik Jakarta
-
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Rumah Saja, Ini Tips Upgrade Kenyamanan Tanpa Worry
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
Cek Fakta: Viral Video Menkeu Purbaya Semprot DPR Habiskan Rp20 Miliar di Rapat, Ini Faktanya