SuaraJakarta.id - Analis dan Penulis @pandemitalks Firdza Radiany mengatakan banyak penyebaran kasus Covid-19 di klaster keluarga. Ia menyebut berdasarkan catatan yang dihimpun @pandemitalks dari media massa, klaster keluarga banyak terjadi di wilayah Depok dan Bekasi.
Terbanyak terjadi di Bekasi yakni dengan 155 klaster keluarga dan 437 kasus.
"Dari media ya ternyata kemunculan keluarga ini cukup banyak dan cukup signifikan ini baru terdeteksi ya jadinya di Bogor itu ada 48 keluarga dengan 189 kasus. Yang paling parah di Bekasi 155 keluarga dan ada 437 kasus," ujar Firdza dalam diskusi Transmisi Covid-19 mulai ancam unit sosial terkecil, Klaster Keluarga bermunculan dari siaran Youtube BNPB, Senin (7/9/2020).
Tak hanya itu, klaster keluarga juga terjadi di wilayah lain yakni di Provinsi Yogyakarta ada sembilan klaster keluarga dan 13 kasus, Semarang, Jawa Tengah 8 klaster dan 10 kasus, Malang, Jawa Timur ada 10 klaster keluarga dan 35 kasus.
Sehingga pihaknya menyimpulkan klaster keluarga terjadi ketika ada salah satu keluarga yang biasanya beraktivitas di luar dan menularkan keluarga yang berada di dalam rumah.
"Kami menyimpulkan bahwa keluarga itu terjadi ketika salah satu anggota keluarga yang biasanya beraktivitas di luar rumah terkena virus dan anggota keluarga lainnya terkena, sehingga dalam rumah tersebut seluruh anggotanya itu terkena Covid-19," tutur dia.
Kemudian faktor karakter sosial bangsa Indonesia yakni silaturahim atau berkunjung ke rumah antar warga juga mempercepat penyebaran klaster keluarga.
Bahkan beberapa warga menolak mengikuti tes swab karena ada anggapan negatif.
"Yang paling bahaya lagi adalah dengan karakter sosial bangsa yang suka silaturahum berkunjung ke rumah antar warga ini mempercepat penularan klaster keluarga. Hal ini diperburuk lagi karena beberapa warga itu menolak untuk tes swab karena stigma dijauhi oleh oleh warga lingkungan dan seterusnya," katanya menambahkan.
Baca Juga: Gabungan Protokol Kesehatan di Buleleng Dapatkan 17 Pelanggar
Berita Terkait
-
Gabungan Protokol Kesehatan di Buleleng Dapatkan 17 Pelanggar
-
Latihan Bersama Persija, Simic: Saya Butuh Waktu untuk Kembalikan Kondisi
-
LIPI Sudah Mulai Produksi Protein Rekombinan untuk Ciptakan Vaksin Covid-19
-
Anies: Positif Covid-19 di Jakarta Tinggi Karena Warga Daerah Sekitar
-
Pulangkan Pemain MU dan City, Southgate: Mereka Langgar Protokol COVID-19
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?