Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 11 September 2020 | 19:40 WIB
Warga Kampung Garahieum, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, sedang melihat kondisi rumahnya yang ambruk setelah tertiban pohon, Jumat (11/9/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

"Yang tumbang ini bagian dari pohonnya saja atau akarnya. Bisa dilihat pohonnya masih berdiri tegap saya khawatir kalau hujan lagi bisa tumbang," sebutnya.

Dia berharap, pemerintah setempat bisa menanggulangi persoalan tersebut.

"Harapan saya pertama pohon yang sudah tumbang ini di evakuasi. Saya sudah gergaji sebagiannya, tapi masih ada lagi," paparnya.

"Kemudian saya berharap pohon yang masih berdiri ini bisa di tebang karena takut menimpa lagi. Untung saja tidak ada korban sampai meninggal," sebutnya.

Baca Juga: Pasien Corona yang Bunuh Diri di RSD Wisma Atlet Diduga Sulit Adaptasi

Kondisi pohon beringin setelah salah satu batangnya patah dan menghancurkan rumah warga Kampung Garahieum, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Jumat (11/9/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

37 Rumah Rusak

Sementara itu, Sekretaris Desa Jayanti, Imam Gerhana mengatakan, sebanyak 37 rumah mengalami rusak berat dan ringan akibat peristiwa yang terjadi Kamis sore kemarin.

"Total keseluruhan ada 37 rumah yang rusak berat dan ringan. Jumlah rusak berat terdapat empat rumah," katanya saat dikonfirmasi Suara.com, Jumat (11/9/2020).

Iman menuturkan, rumah yang mengalami rusak berat antara lain berada di Kampung Garahieum. Rumah tersebut tertimpa pohon.

"Posisinya memang hujan besar, petir dan angin. Dan yang membuat parahnya itu pohon tumbang hingga menimpa rumah warga," ungkapnya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Laptop Lemot, Praktis Bisa Dilakukan Sendiri

Kendati demikian, saat ditanya perihal bantuan materil yang diberikan, Iman mengakui belum ada. Dia mengklaim, saat ini hanya memberikan bantuan perapihan.

Load More