Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 14 September 2020 | 16:35 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD. [Dokumentasi Kemenko Polhukam]

SuaraJakarta.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta aparat keamanan memberikan perlindungan kepada segenap ulama, apapun pandangan politiknya.

Permintaan Mahfud sebagai tindak lanjut dari kasus penusukan yang dialami pendakwah Syekh Ali Jaber, akhir pekan lalu.

"Da'i apapun pandangan politiknya itu harus dilindungi kalau sedang berdakwah. Itu yang terpenting," kata Mahfud, Senin (14/9/2020).

"Budaya yang baik itu justru ditimbulkan dari dakwah-dakwah para pendakwah kita yang telah bekerja dengan ikhlas, para ulama kita," Mahfud menambahkan.

Baca Juga: Motif Alpin Tusuk Syekh Ali Jaber, Suka Muncul di TV dan Berhalusinasi

Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan saat sedang memberikan tausiyah di Bandarlampung pada, Minggu (13/9/2020) sore.

Syekh Ali Jaber. [suara.com/Madinah]

Ulama dan pendakwah kelahiran Madinah, Arab Saudi, itu selamat dari upaya pembunuhan setelah menangkis serangan dan hanya mengalami luka pada lengan tangan bagian atas.

Secara pribadi, Mahfud menilai Syekh Ali Jaber merupakan pendakwah yang humanis dan tidak berpolitik.

Dia pernah mendengarkan secara langsung ceramah Syekh Ali Jaber pada 2011.

Mahfud berencana menemui Syekh Ali Jaber sore ini.

Baca Juga: Dokter RSJ Kurungan Nyawa Ikut Periksa Kejiwaan Penusuk Syekh Ali Jaber

Minta Bersabar

Syekh Ali Jaber meminta masyarakat, terutama umat Islam, tidak terprovokasi oleh peristiwa penikaman yang menimpanya pada Minggu (13/9/2020) di Masjid Falahuddin, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung.

"Saya ingin sampaikan kepada umat dan masyarakat jangan sampai terprovokasi dengan kejadian ini dan tetap menjaga ketenangan dan kebersamaan serta kesatuan karena ini adalah ujian," kata Syekh Ali Jaber dalam konferensi pers di Bandarlampung.

Ia meminta seluruh elemen masyarakat tetap bersabar dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum ataupun berburuk sangka (suudzon) kepada siapapun dan tetap berbaik sangka (khusnudzon).

"Memang beredar isu-isu kok kalau ulama yang diserang, pelakunya dibilang orang gila, tapi kalau pelakunya dibilang teroris. Sabar, sabar, kita harus berbaik sangka karena banyak orang mau memadamkan cahaya Alquran, tapi yakini tidak ada yang mampu padamkan cahaya itu," kata dia.

"Bahkan dengan kejadian ini membuat saya lebih semangat lagi dalam melanjutkan dakwah, maka kemarin saya minta acara di Lampung jangan ditunda dan digeserkan sedikitpun," Syekh Ali Jaber dalam laporan Antara.

Load More