SuaraJakarta.id - Dua orang petugas sedang sibuk mengecek kondisi ruang chamber disinfektan. Mereka adalah Lexy dan Lala yang ditugasi untuk memastikan ruang chamber di Hotel Yasmin, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, dapat berfungsi.
Lexy dan Lala berbagi tugas. Masing-masing dari mereka diminta mengecek dua ruang chamber yang tersedia di depan pintu masuk gedung AB Hotel Yasmin.
"Lagi mengecek semuanya ruang chamber harus bisa berfungsi dengan baik, mulai dari sensor dan lainnya," ujarnya kepada Suara.com, di lokasi, Rabu (16/9/2020).
Lexy mengaku hanya dirinya dan rekannya yang saat ini diminta untuk membantu memersiapkan pembukaan Hotel Yasmin khusus untuk pasien Covid-19.
Baca Juga: Hore! Pemprov Riau Siapkan Dua Hotel untuk Isolasi Pasien Covid-19
"Iya ini kita berdua doang yang diminta untuk bertugas mensterilkan area. Makanya bisa dibilang garis keras ini," ucapnya.
Tak heran, dua orang pria berseragam Palang Merah Indonesia (PMI) harus kerja keras. Sebab, para pasien Covid-19 sudah mulai berdatangan, pada Kamis (17/9/2020).
Namun, sehari sebelum kedatangan itu, dua ruang chamber disinfektan diakui Lexy menjadi pekerjaan cukup berat.
Bukan hanya mengecek segalanya berfungsi, tapi juga harus dibersihkan.
Maklum, dua ruang chamber disinfektan itu bekas digunakan saat rumah singgah di Griya Anabatic, Kecamatan Kelapa Dua.
Baca Juga: Obat Rheumatoid Arthritis & Remdesivir Bisa Kurangi Masa Pemulihan Covid-19
"Keduanya itu sudah lama (tidak digunakan). Itu bekas Anabatic yang dibawa ke sini," sebutnya sambil menunjuk kedua ruang chamber itu.
Sensor Sensitif
Meskipun sudah usang karena lama tak digunakan, Lexy menyebut ruang chamber disinfektan masih dapat berfungsi dengan baik.
Hanya saja masalahnya dia harus memutar otak agar penggunaan ruang chamber saat digunakan bisa lebih efisien untuk cairan disinfektannya.
"Soalnya ruang chamber ini sensornya sensitif. Terkena angin saja itu langsung menyemprot cairan disinfektannya. Bisa boros kan disinfektan," paparnya.
Karena itu, Lexy mengaku telah meminta kepada petugas hotel untuk menyediakan sebuah alat stop kontak listrik guna dapat diatur pemakaian ruang chamber.
"Saya sudah meminta untuk sediakan stop kontak. Jadi saat digunakan ruang chamber tidak dengan sensor, tapi manual dengan stop kontak," tuturnya.
Dengan hal itu, Lexy menuturkan, tetap ada petugas yang berjaga menghidup dan mematikan arus listrik penggunaan ruang chamber.
Khusus Petugas
Dua ruang chamber ini diakuinya hanya untuk para petugas medis setelah mengantarkan pasien Covid-19 dari Puskesmas ke Hotel Yasmin.
"Jadi bukan untuk pasien. Ini untuk petugas saja setelah mereka antarkan pasien, lalu disemprot di ruang chamber, kemudian melepas APD hingga bersihkan diri di kamar mandi," sebutnya.
"Sudah ada alur prosedurnya untuk para petugas. Kalau saya tugasnya di sini memastikan tempat selalu steril," lanjutnya.
Biarpun terasa berat, Lexy tetap semangat untuk mengemban tugas kemanusiaan ini. Apalagi, kata dia, kondisi ini hanya berlangsung selama tiga bulan saja.
"Saya dari PMI tetap siap saja jalani tugas ini. Ini cuma sampai tiga bulan doang sampai Desember 2020 nanti kok," sebutnya.
Berjemur Diri
Hotel Yasmin terdiri dari dua gedung, AB dan CD. AB terdiri dari empat lantai kamar bersama dengan fasilitas rooftop di lantai paling atas.
Sementara, gedung CD terdiri dari lima lantai juga bersama roftop paling atas. Bedanya, AB khusus untuk pasien Covid-19, sementara CD untuk umum.
Pantauan Suara.com, perbedaan dua gedung itu juga terlihat dari fasilitasnya. Gedung untuk umum, jelas tidak diragukan karena banyak fasilitas.
Mulai dari loby area tampak banyak sofa hingga tanaman hias yang memperindah ruangan itu. Di sekitar area ini memiliki meja bar panjang sekitar 3,5 meter.
Sedangkan, gedung AB terdapat fasilitas kolam renang yang berada di lantai dasar, dekat pintu masuk. Hanya saja kolam tidak berisikan air.
Lala menuturkan, pasien Covid-19 yang menetap di Hotel Yasmin akan selalu diagendakan untuk berjemur diri. Mereka akan berjemur di bawah dekat kolam.
"Area dekat kolam ini untuk menjemur diri. Tidak hanya pasien, para petugas juga demikian," sebutnya.
Fasilitas ala Hotel
Hotel Yasmin akan dijadikan tempat khusus pasien Covid-19 yang dalam kategori orang tanpa gelala (OTG). Besok para pasien sudah mulai berdatangan.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Kabupaten Tangerang Achmad Muchlis menyatakan, pasien Covid-19 di Hotel Yasmin akan banyak fasilitas yang didapat.
"Mereka (pasien Covid-19) itu akan menempati tiga lantai, dari lantai satu hingga tiga. Setiap kamar ada AC, juga televisinya," sebutnya.
"Jadi memang lengkap fasilitasnya layaknya hotel bintang saja," lanjutnya.
Achmad menuturkan, pasien Covid-19 juga disediakan tempat untuk berjemur diri dibawah sinar mentari. Hal ini penting karena sebagai salah satu upaya mematikan virus jahat itu.
"Ada kami sediakan nanti fasilitasnya buat mereka menjemur diri. Sudah kami siapkan itu," paparnya.
Makan Setiap Hari
Sekretaris Daerah (Sekda) Moch Maesyal Rasyid menyatakan, semuanya sudah dipersiapkan secara matang menjelang penerimaan pasien.
"Mulai dari obat-obatan sudah tersedia dan kebutuhan lainnya," papar Maesyal kepada Suara.com.
Maesyal menuturkan, pasien OTG di hotel Yasmin ini setiap hari juga akan diberikan makan, minum, hingga snack atau makanan ringan.
"Semuanya akan terpenuhi di sini, mulai dari makannnya hingga snak," jelasnya.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Buntut Kisruh Apdesi Vs Said Didu, Mendes Yandri Soesanto Ingatkan Kades Tak Cawe-cawe Pembebasan Lahan
-
Said Didu Tolak Mediasi dengan Apdesi: Apanya yang Dimediasi
-
Bakal Cabut Laporan, Apdesi Siap Selesaikan Perkara Said Didu Lewat Jalur Musyawarah
-
Sosok Kades Pelapor Said Didu Dikuliti Netizen, Disebut Pernah Dilaporkan Dugaan Penyelewengan Dana Desa
-
Kebakaran Hebat Landa 14 Asrama Putri Ponpes Daerul Qolam 2, Penyebabnya karena Ini?
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Tim RIDO Klaim Pilkada Jakarta Dua Putaran, Cak Lontong: Kita Yakin Satu Putaran
-
Carlos Pena Tak Berani Garansi Persija Juara BRI Liga 1 Musim Ini
-
Anis Yakin Pramono-Rano Karno Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta 2024
-
Bakal Didaur Ulang, KPU DKI Jakarta Pastikan Sisa Surat Suara Tak Jadi Bungkus Gorengan
-
Dukung Persija Bangun Stadion Sendiri, Rizky Ridho Berharap Cepat Terealisasi