Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 17 September 2020 | 06:40 WIB
PSK dan Mucikari diciduk polisi saat PSBB. (Foto: Antaranews.com)

SuaraJakarta.id - Seorang PSK tewas mengenaskan di hotel setelah berhubungan seks dengan 6 pria dalam sehari. PSK berinisial DP itu tewas dalam keadaan kejang-kejang sebelumnya.

DP menjadi PSK merantau dari Solo, Jawa Tengah.

Di akhir hayatnya, PSK DP tewas setelah melayani seorang pelanggan.

Sebelumnya ia mengalami kejang-kejang namun pria yang bersamanya justru melakukan pembiaran.

Baca Juga: Antar Istri Layani 6 Orang, Suami PSK yang Tewas di Jogja Bisa Kena Hukuman

Menurut pengakuan suami DP kepada polisi, dirinya telah melarang istrinya bekerja sebagai PSK.

Hubungan seks itu dilakukan di sebuah hotel di Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (13/9/2020).

"Sebenarnya suami ini tidak mengijinkan si istri akan berbuat seperti itu. Tapi kalau diingatkan (istrinya) minta cerai," kata Kanit Reskrim Polsek Depok Barat Iptu Isnaini saat ditemui wartawan, Selasa (15/9/2020).

Saat kejadian itu suami DP ternyata sedang berada di kamar berbeda di hotel tersebut.
Dirinya pun turut meringkus pria yang menjadi pelanggan istrinya tersebut.

Selain itu, dari hasil pemeriksaan sementara, PSK DP diduga telah melayani 6 pelanggan di hari itu.

Baca Juga: Usai Service 6 Lelaki, PSK Kejang Lalu Tewas Saat Layani Pelanggan Terakhir

Pria terakhir yang berada di kamar bersama PSK DP adalah AP, warga Purworejo, Jawa Tengah.

AP telah ditetapkan menjadi tersangka atas dasar kelalaian dan diduga mencuri dua telepon genggam milik PSK DP.

Selain AP, polisi juga menetapkan suami PSK DP sebagai tersangka dalam kasus itu.

“Kita tetapkan tersangka terkait dengan dugaan tindak pidana pencurian atas dua handphone milik korban yang dikuasi oleh pelaku. Termasuk karena kelalaianya sehingga menyebabkan orang lain meninggal,” urainya.

Seperti diketahui, AP diduga tak menolong korban saat kejang-kejang dan hanya menutupi wajah korban agar suaranya tidak terdengar dari luar.

“Mestinya menolong tapi malah menutup dengan kaos milik korban, agar suaranya tidak terdengar keluar kamar,” jelasnya.

Sementara itu, dari hasil otopsi, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Polisi juga tidak menemukan bukti sang PSK memiliki riwayat penyakit serius.

“Apakah ada penyebab lain, seperti keracunan atau apa, ini masih menunggu hasil lab (laboratorium). Makanya kami belum berani menentukan ini suatu tindak pidana pembunuhan atau percobaan pembunuhan,” ungkapnya.

Load More