Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 17 September 2020 | 12:29 WIB
ilustrasi lakalantas (Antara Sumut/ist) (Antara Sumut/ist/)

SuaraJakarta.id - TC, pengusaha restoran tabrak lari seseorang di Pintu Tol Kunciran, Alam Sutera, Kota Tangerang. Sang korban, Endy ditabrak sampai kakinya patah.

Aksi tabrak lari itu terjadi pekan lalu, 5 September 2020. TC sempat buron, tapi akhirnya ditangkap. TC mengendarai Mercedes-Benz C43 berinisial saat tabrak Endy. Usianya 27 tahun.

TC seorang pemilik rumah makan di Tangerang. TC ditangkap di kawasan Tangerang, Minggu, 13 September 2020 kemarin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan aksi tabrak lari itu bermula saat TC dan Endy terlibat tabrakan mobil.

Baca Juga: Tabrak Lari Hingga Koban Patah Tulang, Pemilik Restoran Ditangkap Polisi

Kecelakaan dengan saling senggol itu terjadi saat kendaraan keduanya keluar pintu tol secara bersamaan.

"Tersangka menabrak dan menyenggol Fortuner. Bukan diselesaikan saat korban keluar (mobil), tersangka mencoba melarikan diri dengan menabrak korban," kata Yusri.

Saat itu Endy mengalami luka patah pada bagian kaki dan dibawa ke rumah sakit.

Endy kemudian melapor ke Polda Metro Jaya dengan membawa barang bukti berupa nomor polisi kendaraan pelaku yang tertinggal.

"Saat melarikan diri plat nomor tersangka tertinggal. Ini yang menjadi indentifikasi," katanya.

Baca Juga: Jadi Korban Tabrak Lari, Empat Tulang Rusuk Abdul Qodir Patah

Polisi melakukan penyelidikan berdasarkan nomor polisi DK 12 OM dengan berkoordinasi Kepolisian di Bali.

Kode plat DK merupakan nomor untuk wilayah Bali dan sekitarnya.

Setelah mengetahui identitas pelaku, polisi kemudian menangkap TC di kawasan Tangerang.

“Kita sempat kesulitan, karena (nomor polisi) DK 12 OM itu nama perusahaan, tapi setelah kita dalami pemiliknya yang bersangkutan sendiri. Dia direktur salah satu rumah makan dan dia pemiliknya sendiri,” kata Yusri.

Hingga kini, polisi masih mendalami apakah pelaku sedang di bawah pengaruh alkohol saat mengemudi hingga nekat melakukan tabrak lari.

“Nanti kita tes urine, kita cek juga ke psikiater soal kejiwaan. Sejauh ini mengaku bingung (saat kecelakaan) makannya melarikan diri,” tutup Yusri.

Load More