Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Muhammad Yasir
Kamis, 24 September 2020 | 13:44 WIB
Prosesi pemakaman Rinaldi Harley Wismanu di Sasono Loyo, Kapanewon Depok, Sleman, Senin (21/9/2020). (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJakarta.id - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya akan memeriksa Rinaldi Harley Wismanu (32). Mereka adalah Djumadil Al Fajar alias DAF (26) dan Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pemeriksaan kejiwaan tersebut rencananya akan dilakukan pada pekan depan.

Kekinian penyidik masih melengkapi berkas perkara kedua tersangka.

"Kita rencanakan minggu depan (pemeriksaan kejiwaan tersangka). Kita lengkapi berkas dulu untuk kita memantapkan kembali unsur-unsur yang dijerat," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/9/2020).

Baca Juga: Pekan Depan, Polisi Periksa Kejiwaan Sejoli Pelaku Mutilasi Rinaldi

Pembunuh Rinaldi Harley Wismanu, mayat tewas dimutilasi. (Suara.com/Yasir)

Yusri mengemukakan berdasar hasil pemeriksaan awal tak ada indikasi bahwa tersangka memiliki gangguan jiwa.

Terlebih, para tersangka juga dapat berkomunikasi dengan baik saat diperiksa oleh penyidik.

Namun, kata dia, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan untuk lebih memastikannya.

"Tapi kita mencari apakah dengan keterangan dia membunuh atau mutilasi ini apakah ada kejiwaan lain harus kita dalami lagi," ujarnya.

Pembunuh Rinaldi Harley Wismanu, mayat tewas dimutilasi. (Suara.com/Yasir)

Polisi sebelumnya mengungkap fakta terbaru dibalik kasus pembunuhan berencana dan mutilasi yang dilakukan Fajar dan Atik terhadap Rinaldi.

Baca Juga: Bentuk Nisan Rinaldi Diributkan dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja

Terkuak bahwa tersangka Fajar sempat menyimpan sebagain potongan tubuh korban yang telah dimutilasi ke dalam lemari pendingin atau kulkas.

Kanit III Subdit Resmob Polda Metro Jaya, AKP Mugi ketika itu mengemukakan bahwa tersangka Fajar menyimpan potongan tubuh korban yang disimpan di dalam ransel ke dalam kulkas di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Sedangkan, potongan tubuh korban yang disimpan di dalam dua koper lainnya disimpan di dalam kamar mandi.

"Kalau yang di dalam kulkas itu yang didalam ransel, kalau koper nggak bakal muat. Jadi sama ransel-ranselnya dimasukin kedalam kulkas," kata Mugi.

Lokasi mayat mutilasi Rinaldi kamar nomor E.16A B Lantai 16 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City. (Suara.com/Bagaskara)

Kendati begitu, Mugi mengatakan tak ada alasan khusus mengapa tersangka Fajar menyimpan potongan tubuh korban itu ke dalam kulkas.

Sedangkan, untuk menghilangkan bau, tersangka memang sengaja menaburi bubuk kopi dan menyemprotkan pengharum ruangan ke dalam koper dan ransel.

"Intinya dari pemeriksaan kita, dia belum ada maksud tertentu ya maksudnya nyimpen di kulkas, itu hanya tempat (untuk menyimpan) aja sih," bebernya.

Sebelumnya terkuak pula jika Atik dan Fajar sempat tertidur dan bermain game online setelah memutilasi jenazah Rinaldi di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, pada Minggu (13/9/2020).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus ketika itu menuturkan bahwa tersangka Atik dan Fajar awalnya membunuh korban pada 9 September. Kemudian, setelah membunuh korban keduanya pulang ke kostannya di Depok, Jawa Barat.

Selama tiga hari sejak 9 hingga 12 September jenazah korban didiamkan di dalam kamar mandi apartemen. Disisi lain, saat itulah tersangka Fajar belajar cara memutilasi melalui YouTube.

"Tanggal 12 September pagi dia datang, karena sudah belajar (mutilasi) dari YouTube," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/9).

Pada tanggal 12 September itu, menurut Yusri, tersangka Fajar memutilasi sebagain jenazah korban. Kemudian, jenazah korban di simpan dalam plastik dan dimasukan ke dalam koper yang ditaburi bubuk kopi serta disemprotkan parfum.

Prosesi pemakaman Rinaldi Harley Wismanu di Sasono Loyo, Kapanewon Depok, Sleman, Senin (21/9/2020). (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Ditaruh kopi di situ untuk menghilangkan bau. Bahkan disemprot pakai minyak wangi, itu tanggal 12 September. Kemudian diantar ke Apartemen di Kalibata," bebe Yusri.

Keesokan harinya, pada 13 September tersangka Fajar dan Atik kembali ke Apartemen Pasar Baru Mansion. Mereka kembali kesana untuk memutilasi kembali sebagian jenazah korban.

Menurut Yusri, saat itulah tersangka Atik sempat tertidur pulas ketika tersangka Fajar tengah memutilasi. Sementara, seusai memutilasi korban, tersangka Fajar sempat bermain game online seraya menunggu kekasihnya itu terbangun dari tidurnya.

"Alasan dari tsk LAS, kecapean ketiduran di situ. Bahkan si DAF masih sempat dia menunggu LAS ini tidur, sempat bermain game online. Itu pengakuan dia," ungkap pungkas Yusri.

Load More