Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 24 September 2020 | 15:12 WIB
Kondisi Jalan Juanda, Kota Tangerang tampak bergelombang dan berlubang, Kamis (24/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

SuaraJakarta.id - Kondisi Jalan Juanda, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang memprihatinkan. Akses jalan yang menghubungkan dua wilayah kecamatan Neglasari dan Batuceper itu rusak parah.

Belum ada tanda-tanda Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk melakukan perbaikan jalan tersebut.

Pantauan Jakarta.Suara.com, Kamis (24/9/2020), jalan sepanjang 1,6 meter tersebut bergelombang dan berlubang. Tampak seperti lintasan offroad.

Selain itu, kerusakan Jalan Juanda menyebabkan polusi udara yang berasal dari debu-debu karena gerusan jalan. Debu tebal bertebaran ketika dilalui kendaraan.

Baca Juga: Napi Gali Lubang, Anak Buah Prabowo: Sisa Urugan Tanah Tak Terlihat, Aneh

"Bahkan kalau hujan jadi kubangan. Warga juga pernah demo tapi belum ada tindakan lagi dari pemerintah," ujar warga sekitar, Nurrochmat, kepada Jakarta.Suara.com, Kamis (24/9/2020).

Tidak hanya itu, sebagian ruas jalan tersebut mengalami longsor. Akibat kerap dilalui kendaraan bertonase besar.

Tampak ruas Jalan Juanda, Kota Tangerang, mengalami longsor akibat dilalui oleh kendaraan bertonase besar, Kamis (24/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

Tampak ban-ban bekas inovasi teknik mechanical concrete sudah diangkat dan ditimbun oleh material pasir dan kerikil.

"Itu warga kadang yang nambel pakai bahan seadanya. Belum aja kita tanamin pohon pisang," tambah Nurrochmat.

Sebenarnya, Pemkot Tangerang pernah melakukan perbaikan di jalan tersebut pada Juni 2019 lalu.

Baca Juga: Satpol PP Segel Lapangan Sepak Bola, Warga: Pesepeda Juga, Harus Merata!

Saat itu, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengeluarkan inovasi perbaikan jalan yakni dengan teknik mechanical concrete

Teknik tersebut yakni dengan cara menanamkan ban-ban bekas bersama dengan material beton. Namun, tak sampai satu tahun, Jalan Juanda kembali rusak parah. 

Hal senada dikatakan warga lainnya, Wahyu. Dia mengatakan seharusnya Pemkot Tangerang dapat merespons cepat keluhan warga ini. 

"Ini ditengah-tengah kota loh, masa ngurusin jalan aja ga bisa. Masa harus nunggu korban jiwa dulu," ujarnya.

Warga lainnya, Hardiansyah menuturkan akibat jalan rusak tersebut kerap terjadi kecelakaan. Meski tak menimbulkan korban jiwa.

"Sudah beberapa kali. Ada yang kakinya patah karena kecelakaan," ungkapnya.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni mengatakan, pihaknya akan melakukan perbaikan Jalan Juanda.

Perbaikan tersebut akan dilakukan setelah Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat dicairkan.

"Masih proses verifikasi dipusatnya (DAK)," ujarnya.

Ban-ban bekas inovasi teknik mechanical concrete sudah diangkat, Kamis (24/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

DAK tersebut totalnya mencapai Rp 68,17 Miliar untuk perbaikan 3 ruas jalan di Kota Tangerang.

Antara lain, Jalan Marsekal Suryadarma sebesar Rp 14,51 Miliar, Jalan Garuda Rp 19, 26 Miliar dan Jalan Juanda Rp 34,4 Miliar. 

"Jadi tahapan DAK itu verifikasi teknis KemenPUPR lalu ke Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan Kementrian keuangan (Kemenkeu)," paparnya.

Taufik menyebut kalau DAK yang diperuntukan Kota Tangerang tersebut sebenarnya telah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Tinggal menunggu hasil verifikasi dari Bappenas dan Kemenkeu.

"Alhamdulillah kita sudah di ACC untuk KemenPUPR. Proses selanjutnya masih nunggu di lembaga lainnya yang dimaksud (Bappenas dan Kemenkeu)," ungkapnya.

Kontributor : Irfan Maulana

Load More