Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 25 September 2020 | 16:40 WIB
Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

Tetapi, katanya, demi menyiapkan upaya mitigasi terbaik untuk menghadapi kemungkinan potensi gempa yang dapat menimbulkan tsunami.

"Bahwa itu terjadi atau tidak kita enggak pernah tahu, tetapi kesiapsiagaan itu penting. Dan untuk kita adalah menguji sistem yang ada di BMKG, khususnya diseminasinya," ujar dia.

Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

Dalam kegiatan tersebut, BMKG akan menyimulasikan langkah-langkah evakuasi bilamana terjadi gempa yang berpotensi tsunami, sehingga dapat dipahami para pemangku kebijakan kebencanaan di masing-masing daerah yang berpotensi terkena dampak tsunami.

"Jadi yang jelas diseminasinya seolah-olah ada gempa, baru kita proses, kemudian kita diseminasikan apakah diseminasinya itu lancar. Dan yang paling penting adalah informasi itu dipahami oleh 'stakeholder', pemangku kebencanaan di daerah," ujarnya.

Baca Juga: BMKG Sebut Ada 6 Daerah Berpotensi Diterjang Tsunami, Sampai 20 Meter?

Ia mengemukakan tentang pentingnya informasi peringatan dini kebencanaan yang bisa dipahami oleh pemda untuk mengambil kebijakan yang tepat.

"Itu yang kita uji. Jadi jangan sampai kita memberikan informasi atau peringatan dini, tetapi pemdanya enggak paham terhadap info kita sehingga mengambil langkah-langkah yang keliru," katanya.

Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)
Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

Dalam pelatihan evakuasi tersebut, BMKG akan memberikan peringatan dini bahwa akan terjadi gempa yang berpotensi tsunami dengan besaran magnitudo dan waktu kejadian yang akan disebutkan secara rinci di daerah-daerah yang terancam terkena dampak.

"Bahwa gempanya terjadi jam sekian, magnitudonya sekian di daerah-daerah yang terancam. Misalnya kabupaten kota yang terdampak disebutkan, misalnya levelnya awas, siaga, atau waspada dan jam waktu tiba tsunami juga disebutkan di situ. Sehingga BPBD paham terhadap informasi itu. Jangan sampai begitu kirim infonya, ternyata enggak paham. Jadi itu yang kita simulasikan," demikian Rahmat Triyono. (Antara)

Baca Juga: BMKG Buka Fakta Kemungkinan Tsunami 20 Meter Terjang Pulau Jawa

Load More