SuaraJakarta.id - Aksi nekat dilakukan Sugiono. Pria berusia 55 tahun ini mengamuk di Pondok Pesantren atau Ponpes Al Istiqlaliyyah, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten pada Sabtu (27/9/2020).
Ulah Sugiono itu memicu insiden keributan dengan santri yang ada di lokasi. Beruntung kejadian itu tak berlangsung lama karena pelaku langsung diamankan ke Polsek Pasar Kemis.
Kapolsek Pasar Kemis AKP Fikry Ardiansyah membenarkan peristiwa itu saat dikonfirmasi Suara.com, Sabtu (27/9/2020) malam.
Fikry menuturkan, pelaku diduga mengalami depresi. Indikasi itu terlihat dari ucapan pelaku yang melantur saat diinterogasi.
Baca Juga: Merasa 'Diintipi' saat di Toilet, 52 Guru Ngamuk Tuntut Sekolah
"Pelaku sudah kami amankan. Diduga dia depresi. Soalnya ngomongnya juga melantur," ujar Fikry.
"Jadi pelaku memaksa masuk tapi tak diizinkan santri karena gelagatnya kurang baik. Kemudian dia pergi, tapi datang kembali ingin tetap maksa masuk hingga akhirnya mengamuk," ungkapnya.
Fikry menjelaskan, pelaku memaksa masuk karena ingin menyampaikan amanah kepada ulama sekaligus pengasuh pondok pesantren KH Uci Kurtusi.
"Tapi, saat kami tanya, siapa yang mengasih amanah, dan apa isinya. Yang bersangkutan tidak mau kasih tau. Dan berbicara hal lain yang melantur," katanya.
Sejak mendapat larangan masuk Ponpes, pelaku sudah bertindak tak wajar. Dia menggeber motor yang ditungganginya di lingkungan Ponpes.
Baca Juga: Ngamuk Mau Terobos Ruang Isolasi RS, Bule Asal Swiss Langsung Diamankan
Aksi yang dilakukan Sugiono itu hanya sesaat. Dia langsung pergi keluar area ponpes. Namun, dia kembali lagi dengan niat yang sama ingin menyampaikan amanah.
"Pertama datang jam 17.00 WIB, disaat KH sedang mengajar ngaji. Tidak diizinkan. Setelah itu pelaku datang kembali sekira jam 19.00 WIB," ujarnya.
Lantaran kembali tidak diizinkan, Sugiono mengamuk dan membuat keributan dengan santri. Tak lama, Sugiono diamankan oleh Lurah Kobong Subkhi yang berada di lokasi ke Polsek Pasar Kemis.
"Dari keterangan saksi yang mengamankan pelaku, bersangkutan tidak ada membawa senjata tajam," katanya lagi.
"Keluarga pelaku dan ketua RT sudah hadir di polsek. Mereka menyebut pelaku memang mengalami tingkah laku aneh semenjak seminggu terakhir," sambungnya.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Kasus Positif Meningkat, 11 Dokter di Kabupaten Tangerang OTG Covid-19
-
Pemerintah Bantu Tingkatan Kualitas Pendidikan Santri dengan Bangun Rusun
-
Berkedok Jualan Mi Ayam, Kontrakan di Cipondoh Tangerang Produksi Ekstasi
-
Waduh! Persediaan APD untuk Faskes di Kabupaten Tangerang Tersisa 30 Persen
-
Apes! Gegara Kebanjiran Pengunjung, Kafe di Tangerang Didenda Rp 5 Juta
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Info A1: Calvin Verdonk Batal Pindah ke FC Utrecht!
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
Terkini
-
Target KPK! Apa Kasus yang Menyeret Gubernur Jawa Timur Khofifah?
-
Haul Bung Karno, Mas Dhito: Momentum Jaga Persatuan, Saling Merangkul Membangun Bangsa
-
5 Cat Fasad Anti Luntur Terbaik dari Propan: Rumah Cerah Bertahun-tahun
-
Berkat Terobosan Mas Dhito, Petani Kediri Kembali Bersemangat Tanam Padi: Harga Gabah Naik!
-
Siapa Penemu Sistem QRIS yang Mengubah Cara Orang Indonesia Bertransaksi