Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 28 September 2020 | 12:07 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat sidak ke TPU Pondok Ranggon, Sabtu (19/9/2020). [Instagram@aniesbaswedan]

SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, mendapat tugas dari  Gubernur Anies Baswedan menambah luas lahan TPU Pondok Ranggon untuk pemakaman jenazah dengan prosedur tetap (protap) Covid-19.

Hal ini menyusul lahan yang tersedia saat ini untuk pemakaman secara protap Covid-19 nyaris habis di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Total ada tambahan sekitar 13 hektare untuk pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon.

"Kami diberi tugas tambahan sama pak Gubernur untuk membantu pematangan lahan jenazah Covid-19," ujar Hari saat dikonfirmasi, Senin (28/9/2020).

Baca Juga: PSBB Jilid II Diklaim Tekan Pertambahan Kasus Covid-19 di Jakarta

Hari menjelaskan pembukaan lahan baru TPU Pondok Ranggon dibagi dua tahap. Tahap pertama pihak Pemprov DKI akan menambah 7.141 meter persegi luas lahan pemakaman.

Selanjutnya di tahap kedua akan ditambah lagi luas lahannya sebanyak 6.150 meter persegi. Dengan demikian ada total penambahan 13.291 meter persegi atau 13 hektare.

"Iya kurang lebih segitu (13.291 meter persegi) dari TPU Pondok Ranggon," pungkasnya.

Ambulan Antre di TPU Pondok Ranggon. (Suara.com/Bagaskara)

Diketahui, hingga saat ini, sudah ada 6.248 orang yang harus dimakamkan dengan protap Covid-19. Data ini disampaikan oleh akun resmi instagram Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, @dkijakarta.

Lewat akun tersebut, disampaikan data pemakaman protap Covid-19 dari bulan Maret sampai 25 September 2020. Jumlah terbanyak berada di bulan September dengan totak jenazah mencapai 1.372.

Baca Juga: Dinkes DKI Beberkan Alasan Larangan Makan di Tempat Selama PSBB Jakarta

Dari total tersebut, 786 jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon dan 410 lainnya di TPU Tegal Alur.

Sementara 11 lainnya dimakamkan di luar dua TPU khusus pemakaman pasien corona. Ada juga 43 jenazah di makamkan di tanah wakaf, 50 di TPU luar DKI Jakarta, dan 72 jenazah dikremasi.

Jumlah terbanyak kedua terjadi pada bulan April. Dengan total 1.241 jenazah. Lalu ketiga adalah bulan Agustus dengan totalnya mencapai 1.183 orang.

Sementara untuk yang paling sedikit terjadi pada bulan Maret atau masa awal pandemi dengan angka 355. Lalu bulan Juni menjadi paling sedikit kedua dengan 575 orang.

Setelah bulan Juni, angkanya terus meningkat seiring dengan pemberlakuan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Angka kematian yang terus bertambah ini juga menjadi latar belakang Gubernur Anies Baswedan menarik rem darurat dan menerapkan PSBB Jilid II pada 14 September.

Salat jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Rabu (23/9/2020). (Suara.com/Bagaskara Isdiansyah)

Habis 1-2 Bulan

Diberitakan sebelumnya, lahan pemakaman khusus jenazah protap Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur bisa habis dalam hitungan 1 sampai 2 bulan ke depan.

Hal itu disampaikan oleh Junaidi (43), petugas PJLP penggali dan pengubur jenazah covid di TPU Pondok Ranggon, pada Rabu (23/9/2020).

"Melihat dari rata-rata setiap hari 30 jenazah yang datang, ini (lahan) paling dua bulan ke depan sudah terisi penuh," kata Junaidi saat ditemui Suara.com di lokasi.

Junaidi menuturkan, jika terus mengalami peningkatan dan tak ada penurunan jumlah jenazah yang dimakamkan selama PSBB DKI Jakarta jilid II ini bisa saja dalam 1 bulan lahan pemakaman TPU Pondok Ranggon penuh.

Load More