SuaraJakarta.id - Klaster pabrik menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sudah mencapai 160 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, Hendra Tarmidzi menyatakan, saat ini sudah 160 orang positif Covid-19 dari klaster pabrik.
"Iya sudah 160 orang positif atau 11,1 persen dari klaster perusahaan. Urutannya nomor satu diantara lainnya," ujar Hendra dikonfirmasi Suara.com melalui sambungan telepon, Senin (28/9/2020).
Hendra menuturkan, jumlah tersebut akumulasi hingga 28 September 2020. Sedangkan, lanjutnya, urutan kedua ditempati klaster keluarga.
"Selanjutnya ada klaster keluarga sebanyak 105 Orang, kemudian di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sebanyak 86 orang," ungkapnya.
Sementara, Hendra mengungkapkan, klaster agama menjadi urutan nomor empat dengan jumlah kasus positif 49 orang.
"Dan terakhir itu ada klaster perkantoran sebanyak 24 orang. Klaster ini berbeda dengan klaster perusahaan. Kalau perusahan itu industri atau pabrik," paparnya.
Menanggapi data tersebut, Hendra menyebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang sudah sering melakukan imbauan kepada seluruh sektor, termasuk industri untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Imbauan sudah sering khusus ke industri. Bahkan kami mengimbau untuk perusahaan melakukan skirining karyawannya walau tidak ada kasus," paparnya.
Baca Juga: 54 Pasien Sembuh, Kasus COVID-19 DIY Tambah 39 Orang
"Memang tidak ada aturannya yang baku untuk mereka harus melakukan skirining. Tapi kan mereka harus berhati-hati kalau nanti banyak kasus bisa ditutup perusahannya," katanya.
Menurut Hendra Tarmidzi, protokol kesehatan (prokes) di setiap perusahaan atau pabrik Kabupaten Tangerang umumnya sudah berjalan.
"Umumnya protokol kesehatan di perusahaan sudah berjalan. Yang bermasalah ketika orang (karyawan) sudah keluar pabrik atau berbaur di luar," ucapnya.
Dengan kondisi tersebut, Hendra menuturkan, karyawan pabrik menularkan virus corona dari luar ke dalam lingkungan perusahaan.
"Artinya persoalannya adalah terhadap disiplin dari karyawannya tersebut. Bisa saja kena di luar karena dia sudah berbaur," ungkapnya.
"Kemudian di dalam perusahaan dilakukan test dan hasilnya positif. Hal ini lah balik lagi dari disiplin karyawan menjaga tubuhnya," sebutnya.
Berita Terkait
-
Kasus Kembali Meledak di Jakarta, Pramono Anung: COVID-19 Urusan Menkes!
-
Waspada Covid-19, Pakar Paru Sarankan Pemerintah Kembali Beri Vaksin Untuk Kelompok Rentan
-
Kasus Covid-19 Naik di Negara Tetangga, DKI Imbau Vaksinasi Sebelum ke Luar Negeri
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Begini Kondisi Terkini di Jakarta Menurut Dinas Kesehatan
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Mas Dhito Minta Tiap SPPG di Kabupaten Kediri Komitmen Jaga Keamanan Pangan MBG
-
Divonis 4 Tahun Penjara, Nikita Mirzani Dipeluk Oky Pratama Dan Sebut Akan Banding
-
Alasan Sandra Dewi Mendadak Cabut Gugatan Keberatan Penyitaan Aset
-
Menkeu Purbaya Akui Songong di Awal Jabatan: Dirujak Satu Hari Saya
-
Skill Bahasa Inggris Prabowo Bikin Trump Terpukau, Jokowi Jadi Perbandingan