Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 29 September 2020 | 12:38 WIB
Warga menggunakan masker melintas di JPO Bundaran Senayan saat pemberlakuan PSBB di Jakarta, Jumat (25/9/2020). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]

SuaraJakarta.id - Pandemi Covid-19 tak serta merta membuat seluruh masyarakat patuh akan protokol kesehatan. Terbukti masih ada saja yang melanggar aturan masker di luar rumah.

Badan Pusat Statistik (BPS) pun melakukan survei tentang perilaku masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Survei BPS ini dilakukan terhadap 90.967 responden.

Hasilnya ada tiga alasan utama masyarakat tak mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Penerapan Disiplin Protokol Kesehatan Pun Tak Sebanding Pengorbanan Nakes

Ketua BPS Kecuk Suhariyanto mengungkapkan alasan terbanyak tidak mematuhi protokol kesehatan lantaran tak adanya sanksi tegas.

"Mengenai alasan tidak menerapkan protokol kesehatan ada tiga hal. Pertama, 55 persen responden berpendapat tidak ada sanksi," kata Kecuk saat telekonferensi pers dari Graha BNPB, Senin (28/9/2020).

Selanjutnya, sebanyak 39 persen responden beralasan tak memakai masker karena tak adanya kasus positif Covid-19 di lingkungan mereka.

Dengan begitu, maka menurut mereka protokol kesehatan tidak perlu diterapkan.

"Sementara, 33 persen responden beralasan pekerjaan menjadi sulit jika harus menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.

Baca Juga: BPS: Pasar Tradisional dan Angkot Paling Tidak Disiplin Protokol Kesehatan

Survei ini berlangsung sejak 7-14 September 2020. Diikuti 90.967 responden yang terdiri dari 55% perempuan dan 45% laki-laki.

Tujuan survei BPS ini untuk pengambilan kebijakan berbasis data terkait pandemi Covid-19.

Load More