Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 29 September 2020 | 16:50 WIB
Ilustrasi situs porno atau pornografi di internet. (Shutterstock)

SuaraJakarta.id - LI, mahasiswi UIN jadi korban teror alat vital pria di video call WhatsApp. LI menceritakan teror tersebut dialaminya 23 Juli 2020 lalu.

Kala itu, LI yang menerima panggilan dari orang tak dikenal. Tak ada nama dalam panggilan itu karena nomor teleponnya tidak dia simpan.

Ternyata begitu diangkat, gambarnya adalah alat kelamin pria. Pelaku memperlihatkan alat vitalnya kepada korban melalui panggilan video call.

"Langsung saya matikan itu, baru saya blokir," ungkap LI.

Baca Juga: Teror Alat Vital Pria ke Mahasiswi UIN Sering Terjadi Sejak Kuliah Online

Aksi teror kelamin tersebut, rupanya tidak hanya terjadi sekali itu saja. Pada 18 September 2020, LI kembali mengalami kejadian yang serupa bersama dengan rekan-rekan kelasnya.

Hanya saja, kali ini pelaku menggunakan nomor yang berbeda.

"Ada teman bertanya di grup kelas. Di situ kita tahu beberapa yang dihubungi," jelasnya.

Dari belasan korban yang mendapat teror alat kelamin itu, pola pelaku hampir semua menggunakan cara yang sama persis saat menteror.

Pelaku menghubungi para korban dan langsung memperlihatkan alat kelaminnya ketika panggilannya telah diangkat atau terima.

Baca Juga: Mahasiswi UIN Diteror Alat Vital Pria Lewat Video Call WhatsApp

LI mengaku awalnya ia bersama rekan sekelasnya tidak menanggapi serius masalah ini.

Namun, lama kelamaan banyak yang merasa resah dengan kejadian itu, sehingga mereka memutuskan membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

"Semua hampir sama caranya. Cuma ada teman dikirimi video, tapi dia tidak buka. Dia cuman screenshot terus diblokir," kata dia.

Teror kelalim pria ke mahasiswi UIN marak terjadi sejak kuliah online di masa pandemi virus corona. Teror alat vital pria ke kaum perempuan ini dilakukan via panggilan video call WhatsApp.

Peristiwa pertama yang dilaporkan pada Jumat (18/9/2020) lalu. Kelamin pria itu muncul dalam panggilan telepon via video call WhatsApp.

Belasan mahasiswi diteror alat kelamin dalam panggilan telepon via WhatsApp dari orang tak dikenal. Mereka pun mengalami trauma.

Load More