SuaraJakarta.id - Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan kasus positif virus corona di Kota Bogor didominasi dari klaster keluarga. Tercatat sebanyak 203 kasus positif corona yang saat ini menjalani isolasi dari klaster itu.
Namun, pada evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor, klaster keluarga juga bersumber dari perkantoran dan luar kota.
"Klaster keluarga di Kota Bogor apabila dibedah kembali itu sebetulnya beririsan dengan klaster luar kota dan perkantoran. Jadi sebagian besar status keluarga itu dari anggota keluarga bekerja diluar kota dan menulari anggota rumah tangganya, anak-anaknya terpapar sebagian besar adalah anak yang tidak pernah keluar rumah, jadi terpapar usia produktif," kata Bima saat konferensi pers di balai Kota Bogor, Selasa (29/9/2020).
Menurut Bima, klaster perkantoran saat ini menjadi perhatian khusus Pemkot Bogor, sedangkan di tempat-tempat umum presentasinya sedikit.
Baca Juga: Jokowi ke Pedagang Kecil: Semua Harus Disyukuri, Negara Juga Defisit
"Jadi di tempat umum presentasinya sedikit, ini kita lihat sudah membaik terapkan protokol kesehatan, justru sekarang antisipasi kita ke perkantoran, orangnya kerja di Jakarta atau di Bogor," ungkapnya.
Maka dari itu lanjut Politikus PAN ini, perkantoran di Kota Bogor akan dibatasi 50 persen dan sisanya akan diberlakukan work from home (WFH).
"Sebetulnya kita sudah lakukan itu (50 persen wfh dan sisanya bekerja dikantor), untuk kedua yang statusnya komorbid (penyakit penyerta) jangan aktif dulu di kantor," jelasnya.
Ia juga mengintruksikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bogor, agar masing-masing membentuk satgas Covid-19 Internal.
"Saya minta, mereka (SKPD) membentuk satgas internal dan dilaporkan ke satgas Kota Bogor, agar protokol kesehatan diperketat," imbuhnya.
Baca Juga: 166 Kamar di Tempat Isolasi Terkendali, 1 Ruangan Bisa Ditempati 4 Pasien
Tidak hanya itu, orang nomor wahid di Kota Hujan ini mengintruksikan kepada setiap ketua RW di zona merah, agar selalu siaga dan mengawasi warga.
"Karena 80 persen kasus meninggal adalah pasien dengan komorbid. Tetap waspada dan bersama saling menjaga," tukasnya.
Sekedar diketahui Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto kembali perpanjang Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) selama dua pekan, dan memperpanjang jam operasioal sampai pukul 21.00 WIB yang tadinya hanya pukul 20.00 WIB.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi
Berita Terkait
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Naik Hingga 43 Persen, Paling Banyak Pasien Tidak Alami Gejala?
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
-
MIND ID Siap Guyur Investasi Rp267 Triliun Hingga 2029
-
Orang Dekat Prabowo Sebut Kenaikan PPN 12% Bakal Ditunda
-
Israel-Hizbullah Gencatan Senjata, Warga Palestina Makin Terancam
Terkini
-
Pilkada Jakarta 2024: Pramono-Rano Karno Unggul di TPS Anies Mencoblos
-
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Pantau Hitung Cepat dari Posko Pemenangan Siang Ini
-
Ditemani Sang Istri, Ridwan Kamil Gunakan Hak Suara di TPS Kota Bandung
-
Dharma Pongrekun Bersama Keluarga Nyoblos di TPS 31 Lebak Bulus
-
Pramono Mengaku Bisa Tidur Tenang Jelang Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024