SuaraJakarta.id - Hotel yang disulap untuk menjadi tempat isolasi pasien corona berencana untuk ditambah. Rencananya satu hotel di kawasan Jakarta Pusat akan dijadikan lokasi karantina pasien Covid-19.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Krisnandi. Lokasi ini sama seperti dua hotel yang sudah dijadikan tempat isolasi mandiri lebih dulu.
"Rencana hari ini nambah satu lagi (hotel untuk isolasi Covid-19) di Jakarta Pusat," ujar Krisnandi saat dihubungi, Kamis (1/9/2020).
Krisnandi juga menyebut penambahan satu hotel ini baru rencana dan belum benar-benar diputuskan. Karena itu ia enggan menyebut lokasi rinci dan nama hotelnya.
"Nanti aja dah kalau sudah diputusin baru saya kasih tau hotel mana," ujarnya.
Secara protokol kesehatan, ia menyebut para pengusaha hotel yang menjadi tempat isolasi sudah siap. Pasalnya sebelum dijadikan lokasi karantina, mereka disebutnya sudah taat pada aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Dengan hotel yang jadi tempat isolasi pasien OTG, bedanya adalah pertama karyawan hotel harus dites semuanya, tergantung manajemen hotel mau rapid tes atau swab. pakaian APD semua dilengkapi," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta sudah mengoperasikan dua hotel di sekitar kawasan Mangga Besar untuk menampung pasien positif covid-19 yang akan melakukan isolasi.
Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan DKI Fify Mulyani mengatakan kedua hotel itu adalah Hotel Ibis Style Mangga Dua, Jakarta Utara dan Hotel U Stay Mangga Besar, Jakarta Barat.
Baca Juga: Kasus Corona Meningkat, Spanyol akan Lockdown Kota Madrid
"Sudah sejak minggu kemarin berjalan dan sudah menerima pasien. Saat ini kami membagi karena ini kan menjadi bumper flat isolasi mandiri, kalau untuk Ibis itu kapasitas 212 bed untuk wilayah Jakarta Pusat, Utara, dan Timur. Sedangkan untuk yang U Stay kapasitas 140 bed untuk wilayah Barat dan Selatan," kata Fify dalam diskusi dari BNPB, Jakarta, Senin (28/9/2020).
Nantinya, seluruh biaya perawatan selama isolasi mandiri di dua hotel ini bakal ditanggung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Berita Terkait
-
Kasus Corona Meningkat, Spanyol akan Lockdown Kota Madrid
-
Klaster Ponpes di Banyumas Terus Bertambah, 328 Santri Positif Covid-19
-
Pemkot Pontianak Siapkan Gedung Diklat Ruang Isolasi Pasien Positif Corona
-
Nakes Kena Covid-19, Tiga Layanan Kesehatan di Meranti Ditutup
-
Banyak Penghuni Kena Covid-19, Perawat Lapas Perempuan Pekanbaru Kewalahan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?