Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 06:35 WIB
Amien Rais sebuit rezim Jokowi semakin otoriter (YouTube/Amien Rais Official)

SuaraJakarta.id - Amien Rais mendirikan Partai Ummat, partai baru Amien Rais setelah keluar dari PAN. Amien Rais luncurkan Partai Ummat melalui siaran langsung di akun YouTube Amien Rais Official, Kamis (1/10/2020) kemarin.

Amien Rais merupakan politisi senior di Indonesia. Amien Rais pernah mendirikan PAN saat Indonesia masuk ke era reformasi tahun 1998.

Amien Rais mendirikan Partai Ummat berdasarkan kegelisahannya terhadap politik Indoneisa.

Berikut 5 kegelisahan Amien Rais mendirikan Partai Ummat:

Baca Juga: Amien Rais Dirikan Partai Ummat, PA 212 Ogah Gabung

1. Lawan Kezaliman di Indonesia

Amien Rais mengungkapkan keresahannya terhadap rezim Jokowi. (YouTube/Amien Rais Official)

Dalam tayangan itu, Amien menyatakan Partai Ummat siap bekerja dan berjuang melawan kezaliman di republik Indonesia.

"Partai Ummat insyaallah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya melawan kezaliman dan menegakkan keadilan," kata Amien.

Amien menegaskan, Partai Ummat berasas Pancasila dan UUD 1945. Dalam pernyataan di akhir video, Amien menyerukan takbir dan merdeka.

"Partai Ummat akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal. Akhirnya iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Hanya kepada Allah kami menyembah dan hanya kepada-nya pula kami memohon pertolongan. Allahuakbar, merdeka," ujarnya.

Baca Juga: Amien Rais Bentuk Partai Ummat, FPI: Wait and See Aja Dulu

2. Konsep Islam

Amien Rais saat meluncurkan buku baru berjudul 'Pilihan Buat Jokowi: Mundur atau Terus'. (YouTube/Amien Rais Official)

Di akhir video, Amien Rais menyertakan tulisan yang mengajak masyarakat untuk berjuang bersama Partai Ummat.

Sebelumnya, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais mengatakan bahwa partai yang ia dirikan akan mempunyai konsep Islam Rahmatan Lilalamin.

3. Akan Segera Bergerak

Tangkap layar Amien Rais bikin buku berjudul Jokowi Mundur atau Terus. (Youtube Amien Rais Official).

Politisi senior itu mengaku beberapa bulan terakhir getol melakukan sosialisasi partai barunya. Hal itu diungkapkan Amien Rais dalam video di kanal Youtube Amien Rais Official.

"Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, saya ingin menyampaikan berita yang mungkin sudah banyak ditunggu oleh sebagian masyarakat, yakni tentang kelahiran sebuah partai baru," kata Amien.

Adapun untuk semboyan yang akan dipakai partainya adalah 'Lawan Kezaliman dan Tegakkan Keadilan'. Asas partai adalah Islam rahmatan lilalamin.

4. Bangsa di Tengah Krisis

Tangkapan layar, politikus senior Amien Rais mendeklarasikan Partai Ummat melalui akun YouTube Amien, Kamis (1/10/2020).

Amien bersama rekan-rekanya membentuk partai baru tersebut sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi bangsa saat ini. Menurutnya, di tengah krisis saat ini muncul desakan dan kebutuhan akan partai baru.

"Mungkin ada sebagian anak bangsa yang merasa bahwa kondisi bangsa Indonesia sekarang ini sudah baik-baik saja. Tapi bagi kami, banyak sekali indikasi yang menunjukkan bahwa sesungguhnya kita ini berada di ambang krisis," tandasnya.

5. Melaksanakan 2 Perintah Allah

Tangkapan layar, politikus senior Amien Rais mendeklarasikan Partai Ummat melalui akun YouTube Amien, Kamis (1/10/2020).

Dalam penjelasannya, Amien mengatakan bahwa kitab suci Al Quran mendorong umat beriman agar dalam mengarungi kehidupan di dunia senantiasa melaksanakan dua perintah Allah Swt secara serentak.

Pertama, kata dia, melakukan al-amru bil ma'ruf dan an-nahyu'anil munkar, yaitu memerintahkan tegaknya kebajikan dan memberantas keburukan.

"Kedua, menjalankan al-amru bil 'adli dan an-nahya' anudzulimi, yaitu menegakkan keadilan dan memberantas kezaliman," ujarnya.

Menurut mantan Ketua MPR itu, apabila yang pertama bergerak lebih pada tataran personal, familier, dan komunal (level mikro), kedua bergerak lebih pada tataran nasional (level makro) dan berkaitan erat dengan masalah kekuasaan.

"Sejarah umat manusia menunjukkan bahwa hanya negara yang mampu melakukan kezaliman kolosal. Akan tetapi, sebaliknya pula hanya negara yang dapat menegakkan keadilan secara merata," katanya.

Load More