Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 08 Oktober 2020 | 19:41 WIB
Puluhan pelajar diamankan Polsek Koja yang akan berdemonstrasi di kawasan Istana Negara, Kamis (8/10/2020) (Antara/HO/JJU)

SuaraJakarta.id - Polrestro Bekasi Kota mengamankan ratusan pelajar STM. Mereka diamankan karena hendak ikut dalam aksi penolakan pengesahan UU Cipta Kerja bersama para buruh dan mahasiswa, Kamis (8/10/2020).

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko mengatakan, saat ini para pelajar STM masih dalam proses pendataan oleh petugas.

Rencananya polisi akan memanggil pihak sekolah dan orang tua siswa.

"Ya, jadi dalam aksi (hari) ini ada beberapa pelajar yang memang mereka tidak memberitahukan sebelumnya. Bahkan berupaya untuk memprovokasi di beberapa tempat," kata Wijonarko saat dihubungi Suara.com, Kamis (8/10/2020).

Baca Juga: Puluhan Pelajar Bekasi Diamankan Mau Demo ke Istana, Dihukum Hormat Bendera

“Sudah kita amankan seperti di perbatasan Bulak kapal kita amankan, kemudian di Medan Satria , Pondok Ungu. (Totalnya) ada kurang lebih sekitar 100,” jelasnya.

Massa pelajar penolak Omnibus Law bentrok dengan aparat di kawasan Patung Kuda. (Suara.com/M Yasir)

Wijonarko berharap, serikat pekerja dan serikat buruh selalu berkoordinasi dalam melaksanakan aksi unjuk rasa.

Hal itu untuk meminimalisir adanya bentrokan antara aparat dan demonstran.

“Ini (adanya pelajar STM) disesalkan, harusnya yang sebenarnya melakukan aksi adalah buruh, (tapi) kemudian (justru) pelajar ini melakukan aksinya,” tutur Wijonarko.

Wijonarko mengimbau kepada para orang tua agar mengawasi anak-anaknya.

Baca Juga: Bentrok di Depan Istana Bogor, Mahasiswa: Kita Berjuang untuk Orang Tua

Dia meminta kepada pelajar untuk tidak ikut serta dalam aksi demonstrasi.

Hal ini ia katakan menyusul adanya kericuhan di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur. Di mana peserta demonstrasi yang disusupi pelajar mencoba melakukan provokasi hingga aksi lempar batu terjadi.

Kericuhan aksi tolak UU Cipta Kerja di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Mochamad Yacub Ardiansyah]

Beruntungnya, kini peserta aksi dapat membubarkan diri hingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan pengguna jalan.

“Tentunya mengimbau ini boleh menjadi evakuasi ke depan tidak terulang kembali,” pungkasnya.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Load More