SuaraJakarta.id - Susilo Bambang Yudhoyono tetiba membantah jadi dalang demo ricuh UU Cipta Kerja. Padahal namanya sama sekali tak disebut.
Ini berawal dari pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengetahui dalang Demo UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh.
Dalam laporan jurnalis Suara.com sebelumnya, Airlangga mengatakan, "sebetulnya pemerintah tahu siapa behind (di belakang) demo itu. Jadi kita tahu siapa yang menggerakkan. Kita tahu siapa sponsornya, kita tahu siapa yang membiayainya," kata Airlangga di TV, Kamis (8/10/2020).
Lalu kemarin SBY meminta Menteri Airlangga Hartarto, Menteri Luhut Binsar Pandjaitan serta BIN untuk menjelaskan ke publik mengenai siapa sesungguhnya yang dimaksud aktor yang menunggangi dan membiayai demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Klarifikasi dari mereka, menurut ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, sangat penting supaya pemerintah tidak dianggap ikut menyebarkan hoaks, selain itu membuat sesama anggota masyarakat menjadi saling curiga.
"Tidak bagus. Karena kita harus percaya dengan pemerintah kita," kata SBY dalam channel YouTube berjudul SBY Ngobrol Santai Perkembangan Terkini.
"Saya kok nggak yakin ya kalau Pak Airlangga, Pak Luhut, atau BIN yang dimaksud itu saya. Hubungan saya dengan Pak Airlangga selama ini baik, dengan Pak Luhut juga baik, dengan BIN tidak masalah. Saya nggak yakin kalau BIN selama ini menganggap saya sebagai musuh negara, saya kira nggaklah ya," kata SBY.
SBY berharap kalau membiayai dan menunggangi demonstrasi dianggap negara sebagai sebuah kejahatan atau pelanggaran hukum dan hukum harus ditegakkan, seharusnya pelakunya diumumkan ke publik supaya tidak menjadi informasi simpang siur.
"Saya yakin kalau beliau-beliau ditanya oleh pers, oleh rakyat, mesti mau menjelaskan itu. Begitulah etika yang harus dimiliki oleh siapapun yang mengemban amanah memimpin negeri ini," kata SBY.
Baca Juga: Prabowo Bongkar Dalang Demo UU Cipta Kerja: Asing Tak Suka Indonesia Aman
Politikus Partai Demokrat Andi Arief melalui media sosial menegaskan lagi permintaan SBY.
"Pak Airlangga Hartarto, Pak Luhut Pandjaitan, dan Pak Prof. Mahfud MD dan BIN, diminta Pak SBY untuk menjelaskan ke publik soal penunggang aksi omnibus law jika ada. Agar pemerintah tidak dianggap membuat hoaks ke masyarakat," kata Andi Arief.
DPP Partai Demokrat telah menyampaikan sikap organisasi terhadap tuduhan yang menyebutkan Cikeas berada di balik layar demonstrasi sebagaimana narasi yang dibuat salah satu akun media sosial.
Dalam pernyataan tertulis tertanggal 9 Oktober yang diterima Suara.com, Sabtu (10/10/2020), disebutkan nama salah satu akun media sosial yang disebut Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Ossy Dermawan sebagai buzzer yang menuduh Demokrat.
"Pernyataan aksi dan gerakan besar penolakan UU Ciptaker 8 Oktober 2020 diinisiasi dan didanai oleh Partai Demokrat atau Cikeas adalah pernyataan fitnah dan hoax serta tidak berdasar.
Pernyataan tersebut juga melecehkan kaum buruh, mahasiswa, dan elemen masyarakat lain yang turun ke jalan, yang murni menyuarakan penolakan UU Ciptaker," kata Ossy dalam pernyataan tertulis.
Berita Terkait
-
Dijenguk Gibran, SBY Diizinkan Pulang: Ini Jadwal Super Padat di Balik Kondisi Kesehatannya
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
Usai Dijenguk Gibran, SBY Akhirnya Pulang dari RSPAD, AHY Ungkap Kondisi Terkini
-
Prabowo Subianto Dipuji Setinggi Langit, Begini Kata Ramadhan Pohan
-
Terbaring di RSPAD, SBY Lahirkan Lukisan Indah Pakai Tangan Kiri
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jokowi Hari Ini Diperiksa di Mapolresta Solo, Tunjukkan Ijazah Asli?
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
Terkini
-
Lelang Jabatan PITS Hanya 'Seremoni'? Pengamat Sebut Restu Politik Gerindra Jadi Tiket Utama
-
Adu Kuat Gerindra Vs Golkar Berebut Kursi Komisaris PITS, Pengamat: Restu Politik Tiket Utama
-
5 Ide Desain Pagar Rumah Anti Maling yang Menjaga Privasi dan Tetap Estetis
-
Operasi Patuh Jaya Tangsel Ungkap Fakta Miris, Pelanggar Didominasi Remaja
-
Oli Palsu Beredar di Jakarta! Polisi Bongkar Sindikat di Kembangan