Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 13 Oktober 2020 | 10:58 WIB
Anak STM Bogor bawa jilat untuk Demo UU Cipta Kerja ke Jakarta, Selasa (13/10/2020). (Suara.com/Andi)

SuaraJakarta.id - Anak STM Bogor bawa jilat untuk Demo UU Cipta Kerja ke Jakarta, Selasa (13/10/2020). Mereka ditangkap di Stasiun Bogor.

Dari belasan pelajar itu, satu di antaranya kedapatan membawa jimat saat digeledah dalam tas serta dompet oleh petugas.

Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor, M. Iqbal mengatakan, pihaknya melakukan operasi pelajar yang hendak melakukan aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di Jakarta.

Demo buruh di Jalan Harmoni (ist)

Menurutnya, sebelumnya beredar seruan aksi pelajar se Jabodetabek yang akan menggelar aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di Jakarta pada hari ini.

Baca Juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja Berlanjut, Ratusan Buruh Serbu DPRD Kalbar

"Saat ini ada belasan yang kita amankan, sebelumnya ada seruan aksi penolakan Omnibus Law yang tersebar di media sosial khusus para pelajar," katanya ditemui di lokasi.

"Ada juga kita temukan dari belasan itu salah satunya membawa jimat saat digeledah oleh anggota," sambung M. Iqbal.]

Ribuan pekerja tambang di Afrika Selatan mengikuti aksi di mogok di dekat lokasi tambang . (REUTERS/Mike Hutchings)

Saat ditanya SuaraJakarta.id, pelajar yang membawa jimat berinisial FA (16) asal Desa Bitung Sari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor mengaku membawa jimat untuk hiasan saja.

"Itu cuma hiasan saja, nggak ada unsur apa-apa, silahkan saja cek. Itu pemberian dari orangtua saya," akunya.

Pria yang baru lulus SMP ini berkilah, bahwa dirinya hendak pergi ke Jakarta hanya untuk jalan-jalan saja bukan ikut demo.

Baca Juga: Kritik Aksi Intelektual Tolak UU Cipta Kerja, Dosen ini Panen Kecaman

"Saya mau jalan-jalan saja kang, tiba-tiba dibawa ke sini. Saya juga nggak ikut waktu demo kemarin," ucapnya.

Pantauan di lokasi, pada pukul 10.15 WIB, belasan pelajar itupun digiring ke Mapolreata Bogor Kota oleh anggota Satgas Pelajar untuk dilakukan pendataan.

Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi

Load More