Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 13 Oktober 2020 | 19:14 WIB
Petugas kepolisian mengamankan massa yang berbuat anarkis di Bundaran Bank Indonesia, Selasa (13/10/2020). (ANTARA/Livia Kristianti)

SuaraJakarta.id - Belasan pemuda yang diduga masih berstatus pelajar diamankan polisi dalam kericuhan aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja pada, Selasa (13/10/2020).

Pantauan Suara.com di sekitar Halte Transjakarta Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, tampak ada 13 pelajar yang diamankan oleh petugas.

Mereka digiring oleh aparat dari lokasi bentrokan di berbagai wilayah dari Tugu Tani dan Jalan MT Thamrin.

Saat digiring mereka disoraki oleh aparat kepolisian yang di sekitar Halte TJ BI.

Baca Juga: Ketua DPRD DKI: Silakan Demo, Tapi Jangan Anarkis

"Wey, widih," teriak personel kepolisian lalu diiringi tepuk tangan.

Para pelajar yang ikut aksi 1310 saat ditangkap dan disoraki polisi. (Suara.com/Bagaskara)

Sementara itu, terlihat ada salah satu pelajar tertangkap. Ia pun tampak disoraki oleh aparat hingga akhirnya menangis dan memeluk salah satu polisi yang membawanya.

Pemuda itu tampak ketakutan, ia mengaku baru duduk di bangku kelas 2 SMA. Pelajar tersebut mengaku berasal dari wilayah Bogor, Jawa Barat.

"Dapat kabar saya dari media sosial," kata pemuda yang tak mau namanya disebutkan itu sambil menangis sesegukan.

Salah satu pelajar yang ikut aksi 1310 yang ditangkap dan disoraki polisi. (Suara.com/Bagaskara)

Kendati begitu, aparat tepat saja terdengar menyoraki. Mereka melemparkan sindiran bahwa pelajar itu ikut aksi hanya kebutuhan unggahan media sosial.

Baca Juga: Hendak Ikut Demo UU Cipta Kerja, Pelajar SMK di Bogor Bawa Jimat

"Bilang mama kau nggak bisa pulang. Mau update insta story ya," begitu teriakan personel kepolisian.

Mereka yang diamankan kemudian dimasukan ke dalam mobil tahanan. Mereka dibawa langsung ke Mapolda Metro Jaya.

Load More