Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 14 Oktober 2020 | 11:53 WIB
Bus Transjakarta berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta, Senin (12/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Operasional bus TransJakarta sempat ditutup saat aksi 1310 menolak Undang-undang Cipta Kerja yang digelar sejumlah ormas Islam kemarin, Selasa (13/10/2020). Namun sekarang ini layanan angkutan umum itu sudah kembali normal.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan Seluruh layanan Transjakarta BRT, Non BRT dan Mikrotrans kembali beroperasi normal.

"Transjakarta siap melayani pelanggan mulai pukul 05.00 WIB – 22.00 WIB dan Layanan Tenaga Kesehatan (Nakes) pukul 22.00 WIB - 23.00 WIB," ujar Jhony kepada wartawan, Rabu (14/10/2020).

Ia mengatakan meskipun kembali berjalan normal, Transjakarta tetap berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk informasi terkini di sekitar ruas jalan yang bersinggungan dengan jalur Transjakarta untuk memastikan keamanan dan kelancaran operasional.

Baca Juga: DKI Sudah Keluarkan Duit Miliaran Buat Perbaikan, Pendemo Jangan Rusak Lagi

"Kami mengimbau bagi para pelanggan yang akan melakukan aktivitas untuk selalu berhati-hati di jalan dan selalu mengutamakan keselamatan diri dan keluarga," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, angkutan massal bus Transjakarta memutuskan untuk menghentikan seluruh operasinya. Sebab berbagai organisasi islam seperti Front Pembela Islam (FPI) menggelar aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja.

Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta Prasetia Budi mengatakan massa aksi sudah mulai memadati kawasan Monumen Nasional, Istana Presiden, dan Patung Kuda. Karena demo bisa terjadi dalam waktu dekat, ia memutuskan untuk meniadakan operasi.

"Maka seluruh layanan Transjakarta hari ini tutup sejak pukul 10.30 wib," ujar Prasetia dalam kepada wartawan, Selasa (13/10/2020).

Kebijakan ini disebutnya diambil sebagai antisipasi untuk menjaga fasilitas publik agar tidak menjadi sasaran dari aksi oknum unjuk rasa yang tidak bertanggung jawab. Mengingat pada demonstrasi 8 Oktober lalu, puluhan halte TransJakarta dibakar dan dirusak massa aksi.

Baca Juga: Takut Dibakar Lagi saat Demo, TransJakarta Setop Seluruh Armada di Jakarta

Karena itu, jika nantinya aksi kali ini kembali berujung ricuh, maka ia ingin seluruh petugas dan pelanggan bisa aman.

"Harapannya agar baik seluruh pelanggan maupun petugas kami yang berada di sekitar lokasi aksi terjaga keamanannya," jelasnya.

Load More