SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta guru se-DKI Jakarta memberikan tugas ke para siswa membedah isi UU Cipta Kerja. Agar si murid tidak terkena hoaks.
Anies pun tak masalah dengan pelajar sekolah yang ikut menyampaikan aspirasi menolak pengesahan Undang-undang Cipta Kerja atau UU Ciptaker.
Padahal, pada kesempatan itu, tak sedikit pelajar yang bentrok dengan petugas polisi dan melakukan sejumlah perusakan.
"Nanti kalau sekolahnya sudah mulai, nanti gurunya bisa kasih tugas. Kaji ini soal UU Ciptaker," ujar Anies Baswedan.
Diketahui, draft atau naskah terakhir UU Ciptaker berjumlah 1.035 halaman, namun yang diketok pada rapat Paripurna DPR berjumlah 905 halaman, dan yang diserahkan ke presiden 812 halaman.
Tentu bukan perkara mudah membedah dan mempelajari seluruh isinya.
“Jadi, nanti guru ngasih tugas aja. Di mana letak yang menurut Anda perlu diperbaiki, di mana letak yang menurut Anda tidak disetujui,” sambungnya.
Anies menilai dengan turun ke jalan, pengetahuan siswa sekolah terkait wawasan kebangsaan bisa terangsang.
Jadi bagus, seandainya mereka turut melakukan demo. Sebab, itu merupakan gambaran rasa peduli mereka terhadap nasib negara.
Baca Juga: Batal Demo di Istana, Polisi Siapkan Pengalihan Arus Lalin di Cempaka Putih
“Anak-anak justru dirangsang. Kalau ada anak yang peduli soal bangsanya, bagus dong. Kalau tidak peduli bangsanya justru repot. Sekarang diarahkan. Jadi, diarahkan dengan tugas yang mendidik,” tegasnya.
Terkait banyaknyan pelajar yang melakukan perusakan saat aksi demo berlangsung, Anies Baswedan menilai, tak selayaknya mereka mendapat hukuman, apalagi sampai dikeluarkan sekolah.
Sebab, disitat dari Suara, tindakan tersebut bukan cara yang tepat. Mengingat, pelajar menjadi tak dapat pembinaan.
“Saya selalu sampaikan, sudah tidak zaman lagi kalau anak yang bermasalah malah dikeluarkan dari sekolah. Ini prinsip pendidikan, kalau ada anak yang justru memerlukan pendidikan lebih jauh, justru harus diberikan lebih banyak, bukan malah dikurangi,” katanya lagi.
“Kalau bermasalah, justru harus dapat banyak perhatian dari sekolah. Kalau dia dikeluarkan, maka dia tidak ada yang membina,” kata Anies Baswedan.
Berita Terkait
-
Jaksa Bantah Kriminalisasi Tom Lembong Gegara Dukung Anies pada Pilpres 2024, Begini Penjelasannya
-
Warisan Kelam Jokowi: 2 Dosa Demokrasi yang Dibongkar Pakar Hukum Bivitri Susanti
-
Anies Tuding Tom Lembong Dikriminalisasi
-
Seret Prabowo dalam Pledoi Kasus Korupsi Impor Gula, Tom Lembong: Penguasa Dilantik, Saya Dipenjara
-
Anies Turun Gunung! Beri Dukungan untuk Tom Lembong di Sidang Dugaan Impor Gula
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Akselerasi Transaksi Kartu Kredit dan Dorong Gaya Hidup Digital, Mandiri Traveloka Card Tampil Baru
-
Dokumen Kependudukan Rusak atau Hilang Pasca Banjir Tangerang? Begini Cara Mengurusnya
-
5 Cara Cerdas Meletakkan Tandon Air di Rumah Mungil Agar Tetap Estetik
-
Ukuran Tandon Air Ideal untuk Keluarga 4 Orang Dan Rekomendasi Merek Terlaris
-
5 Rekomendasi Bahan Atap Carport Rumah yang Tidak Panas dan Awet