SuaraJakarta.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mewanti-wanti kemungkinan adnya penyusup di tengah peserta aksi demo UU Cipta Kerja besok, Selasa (20/10/2020).
Mahfud menegaskan bahwa pemerintah tidak melarang adanya unjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja yang rencananya dilakukan sejumlah elemen masyarakat besok.
Hanya saja, mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu mengingatkan kemungkinan adanya penyusup yang bisa saja membuat kericuhan dan mengambingkan peserta aksi.
"Kepada para pengunjuk rasa silahan berunjuk rasa silakan. Tapi hati-hati jangan sampai ada penyusup yang mengajak Anda bikin ribut atau teman Anda jadi korban karena ada penyusup yang ingin mencari martil," kata Mahfud melalui akum YouTube Kemenko Polhukam, Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Kenang Masa Muda, Mahfud MD: Rasanya Baru Kemarin Bersama Anies Culun
Mahfud mengungkapkan bahwa aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja akan kembali digelar buruh dan mahasiswa tepat pada satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.
Mahfud menuturkan bahwa setiap unjuk rasa ataupun demonstrasi untuk menyampaikan pendapat itu dilindungi oleh konstitusi.
"Perlu pemerintah tegaskan bahwa unras dan demonstrasi dalam rangka menyampaikan aspirasi itu dijamin oleh konstitusi UUD 1945 dan dijamin juga serta diatur sekaligus oleh UU Nomor 9 Tahun 1998," kata Mahfud
Mahfud menjelaskan kalau pelaksanaan unjuk rasa itu cukup memberi tahu keterangan detailnya kepada pihak kepolisian tanpa harus meminta izin.
Dengan begitu, ia berharap para peserta aksi massa dapat berlaku tertib.
Baca Juga: Oknum PNS Banjarbaru Terancam 3 Tahun Penjara Gegara Sebar Hoaks
Mahfud juga berpesan kepada seluruh aparat kepolisian dan perangkat keamanan lainnya untuk menggunakan pendekatan humanis saat menjaga aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja.
Ia mengingatkan kepada aparat keamanan untuk tidak membawa senjata berpeluru tajam.
Berita Terkait
-
Drama Impor Gula Tom Lembong: Dari Perintah Jokowi Hingga Isu Politisasi
-
Sebut Kasus Tom Lembong Dipolitisasi, Mahfud MD: Kalau Hukum Itu Benar Mestinya Bisa 'Kena' Menteri Lain
-
Mahfud Md Bandingkan Anggota DPR Saat Ini dengan Orde Baru: Dulu Pulang Naik Kereta, Sekarang Naik Pesawat
-
Mahfud MD: Pejabat Gak Boleh Flexing, Kalau Pengusaha Gak Apa-Apa, Asal...
-
Royhan Akbar Anak Mahfud MD Kerja Apa? Maharnya saat Nikahi Putri TGB Fantastis
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Umroh Murah dengan Open Trip Wish Travelers
-
3 Pemain Persija Jakarta Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
-
Polda Metro Jaya Bentuk 7 Satgas untuk Pastikan Pilkada 2024 Aman dan Damai
-
Di Periode Kedua, Mas Dhito Rencanakan Revitalisasi Pasar Pamenang Pare
-
Mas Dhito Minta Foto Pjs Bupati Heru Dipajang di Pendopo Panjalu Jayati