SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap agar para camat dan lurah se Jakarta Selatan memiliki alat ukur untuk mengetahui volume air hujan yang turun, sehingga dapat menjadi peringatan dini akan adanya banjir.
"Alat ukur itu, dapat menjadi tolak ukur volume air hujan yang berintensitas tinggi. Supaya tahu betul volume air hujan yang turun, sehingga bisa memprediksi," kata Anies saat bersama camat dan lurah seluruh wilayah Jakarta Selatan, di Kantor Kecamatan Pancoran, membahas penanganan banjir, Kamis (22/10/2020).
Anies menuturkan, jika curah hujan di atas 150 mm, sudah sangat lebat, semua aparat harus bersiaga. Dia meminta ambang batas air itu harus dikampanyekan.
Anies menyebut, di wilayah Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama menjadi salah satu kecamatan yang telah memasang alat ukur curah hujan atau ombrometer di setiap kelurahannya.
Secara teknis, alat ukur curah hujan ini bekerja apabila hujan turun. Air hujan akan mengisi bejana yang terdapat dalam ombrometer. Satuan yang digunakan adalah milimeter (mm) dengan ketelitian pembacaan sampai 0,1 mm.
Oleh karena itu, kata Anies, upaya ini merupakan langkah kongkret bagi para lurah dan camat untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di wilayahnya masing-masing terutama masalah banjir.
Menurut Anies, masalah banjir di Ibu Kota sudah menahun sehingga harus menjadi perhatian penuh sehingga bisa diantisipasi saat musim penghujan datang. Salah satu caranya dengan mengetahui berapa volume air hujan yang turun.
"Air hujan yang bisa ditampung di drainase kita itu 150 mm, kalau di atas 150 mm maka banjir," ujarnya.
Mantan Menteri Pendidikan tersebut menganalogikan daya tampung saluran air yang ada dengan segelas air yang memiliki daya tampung 200 mm, tapi kalau terus dituangkan air sebanyak satu liter, maka isi air dalam gelas akan tumpah keluar.
Baca Juga: Rapat DPRD DKI Dihadiri 1.000 Orang, Riza Tak Cemas Ada Klaster Corona
Seperti itu pulalah banjir yang terjadi karena air yang masuk ke saluran air melebihi daya tampungnya.
"Karenanya, aparat kelurahan dan kecamatan dapat mengetahui betul volume air hujan yang turun sehingga bisa memprediksi apakah akan terjadi banjir atau atau tidak," demikian Anies. (Antara)
Berita Terkait
-
Sindir Kebijakan Bansos, Anies: Itu Cuma Bikin Orang Miskin Senang Demi Elektoral
-
Tata Kelola Hewan Kurban Memprihatinkan! Cak Imin Dorong Jakarta Jadi Role Model
-
Atasi Macet TB Simatupang, Pemprov DKI Alihfungsikan 7 Titik Trotoar Rusak Sampai November 202
-
Jakarta Membara! Pos Polisi Slipi Dibakar Massa, Gubernur Pramono Malah Santai: Aman-aman Saja
-
Pramono Anung Obral Diskon 'Gila-gilaan' Pajak Hotel dan Restoran di Jakarta
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
Terkini
-
Wacana LPG 3 Kg Pakai NIK: Puan Minta Pemerintah Edukasi Masyarakat
-
Rapper Melly Mike Menikmati Keindahan Kota Jakarta Lewat Trip Singkat
-
Rezeki Nomplok! Sikat 7 Link Saldo DANA Kaget, Ratusan Ribu Rupiah Siap Masuk Dompet
-
Kejutan Link DANA KAGET Siang Ini, Rp 477 Ribu Saldo Gratis Siap Jadi Rebutan
-
Panduan Pagi Pemburu Saldo: Tips Jitu Mendapatkan Link DANA Kaget Setiap Hari