SuaraJakarta.id - Dokter Spesialis Bedah, dr Benjamin Ngatio, menyebut berlama-lama saat menggunakan WC duduk saat buang air besar (BAB) atau kecil ada risikonya.
Risiko tersebut yakni bisa terkena wasit atau hemoroid.
Hal itu disampaikan dokter dari Eka Hospital Bekasi itu dalam bincang-bincang virtual kemarin, Kamis (22/10/2020).
"Duduk lama di toilet duduk menekan sekitar anus, karena menekan sekitar anus maka pembuluh darah balik terhambat," terangnya.
Wasir terjadi saat ada pelebaran pembuluh darah di daerah anus yang menyebabkan rasa tidak nyaman, muncul pendarahan dan benjolan yang keluar dari anus.
Penderita juga bisa merasakan gatal di daerah anus hingga nyeri.
"Bagian dalam (anus) biasanya tidak nyeri. Biasanya keluhannya grade satu itu berdarah, benjolan keluar saat BAB. Kalau yang di luar (anus), benjolan cenderung menetap dan gejala yang sering dirasakan nyeri. Tetapi sering kali benjolan di dalam membesar sampai keluar sehingga benjolan sampai keluar masuk dan terasa nyeri," kata Benjamin.
Dokter bedah kolorektal, Karen Zaghiyan seperti dilansir Healthline menyarankan, agar menggunakan toilet duduk selama benar-benar ingin BAB.
Jika tak kunjung BAB setelah beberapa menit, jangan memaksakan diri.
Baca Juga: Obat Pencahar Alami, 4 Buah Ini Bisa Membantu Mengatasi Sembelit
Zaghiyan juga menyarankan hanya menggunakan waktu maksimal 15 menit untuk BAB. Jika lebih dari itu, maka tanda mengalami masalah sembelit.
Jika perlu, cobalah setel pengatur waktu sehingga akan tahu kapan harus menyelesaikan urusan ada di dalam toilet.
Menurut Benjamin, feses atau tinja yang keras sehingga membuat seseorang mengejan bisa meningkatkan tekanan di sekitar anus.
Akibatnya pembuluh darah balik agak terhambat sehingga membuatnya membesar dan munculah benjolan.
Jadi, selain menghindari duduk terlalu lama, usahakan feses tak keras.
Terkait benjolan yang muncul dari anus, sebenarnya belum tentu itu karena wasir.
Khususnya pada pasien berusia lanjut, dokter perlu memastikan dulu tidak ada tumor pada usus.
Jika wasir terlanjur muncul, sebagai pengobatan pertama, Anda bisa memperbaiki pola makan yakni lebih banyak mengonsumsi makanan mengandung serat seperti sayuran dan buah karena bisa membantu mengurangi 50 persen gejala.
"Minum air banyak (mencukupi kebutuhan tubuh), maka tinja bisa lembek sehingga tak perlu mengejan," kata Benjamin dikutip dari Antara, Jumat (23/10/2020).
Berita Terkait
-
Ironi Jakarta: Kota Metropolitan, Warganya BAB Tanpa Sanitasi Layak!
-
Jakarta Darurat Sanitasi: Ratusan KK Masih BAB Sembarangan! Di Mana Saja Lokasinya?
-
8 Rekomendasi Minuman Pelancar BAB, Variatif & Mudah Dibuat!
-
Pernikahannya Masih Teka-teki, Billy Syahputra Malah Jawab Kabar Vika Kolesnaya Sudah Hamil
-
Alasan Billy Syahputra Rahasiakan Pernikahan dengan Vika Kolesnaya, Singgung Agama dan Keyakinan
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- 15 Kode Redeem FF Hari Ini 2 Agustus, Klaim Hadiah Kolaborasi Naruto, Skin Kurama, & Emote Ninja!
Pilihan
-
PSSI-nya Wales Raup Untung Rp648 Miliar Meski Prestasi Timnas Berantakan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
-
Tarif Trump Berlaku 7 Agustus 2025, IHSG Borpotensi Merana Hingga Akhir Tahun
-
Saham Terafiliasi Suami Puan Maharani Bergerak Abnormal, Langsung Kena Sentil BEI
-
Antam Tarik Utang Rp8 Triliun dari Bank Asing
Terkini
-
Bank Mandiri Perkuat Komitmen ESG Melalui KPR Hijau
-
Protes Pesawat Delay, Penumpang Lion Air Malah Teriak Bawa Bom, Kini Terancam Penjara
-
Penyiraman Air Keras di Jakarta Utara, Polisi Tangkap Empat Pelaku yang Masih Pelajar
-
Aksi Koboi Jalanan Pengemudi Pajero di Tangsel, Ngaku Aparat Acungkan Pistol Gegara Cekcok Klakson
-
Semangat Kemerdekaan dalam Fashion: Masih Relevan Setelah 37 Tahun