Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani | Ria Rizki Nirmala Sari
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 05:45 WIB
Ilustrasi kokain. (Shutterstock)

"Oh, kenapa mesti dikirim ke apartemen gua?" tanya Elissa.

"Enakan ke alamat lo ya, karena gua ada rencana ke Aussie," balas Andhi.

Elissa pun setuju dengan permintaan Andhi itu. David yang bakal mengirimkan paket langsung menghubungi melalui Blackberry Messenger dan langsung diiyakan Elissa.

Dalam putusan, Elissa disebutkan mengetahui kalau isi paket yang dimaksud adalah narkotika jenis kokain. Di Indonesia, kokain masuk ke dalam narkotika kategori golongan I.

Baca Juga: 9 Bulan Buron, ICW: KPK Era Firli Bahuri Cs Tak Niat Tangkap Harun Masiku

"Namun, hal tersebut tidak dilaporkan terdakwa Elissa kepada pihak yang berwajib," demikian bunyi dalam putusan.

Seiring berjalannya waktu, MA sempat berpendapat kalau Pengadilan Tinggi telah salah dan keliru dalam menerapkan hukum terhadap Elissa sebelumnya.

Sebab, MA menemukan kalau pengiriman paket berisikan kokain itu sudah direncanakan oleh Elissa, David dan Andih Chandra. Pada pertemuan itu Andhi Chandra mendengar perkataan David ke Elissa soal kokain.

"Lis, nanti gue kirimin lagi kok (kokain) ke lu," berikut petikan perkataannya.

Paket berisikan kokain itu sudah terendus di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Karena itu, pihak kepolisian bekerja sama dengan petugas PT Pos Indonesia melakukan penyamaran untuk mengantarkan paket ke kediaman Elissa.

Baca Juga: KPK Evaluasi Tim Satgas Pengejar Buronan Harun Masiku

Saat ditanya petugas, Elissa mengaku tidak mengetahui dengan isi paket.

Load More