Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 26 Oktober 2020 | 15:01 WIB
KH Tubagus Muhammad Falak. [Dok. Keluarga]

Menurutnya, sudah menjadi kodrat KH Tubagus Muhammad Falak lahir dari orang-orang yang memahami perjuangan dan semangat mempertahankan tanah leluhur dari para penjajahan siapapun.

"Tahun 1907, bertepatan dengan lahirnya organisasi-organisasi Islam seperti SDI dan Serikat Islam. Beliau aktif di Serikat Dagang Islam sebagai seksi kerohanian dan kemudian berkenalan dengan HOS Cokroaminoto, KH Ahmad Dahlan dan tokoh lainnya," kata KH Tubagus Agus Faturohman dilansir dari Ayo Jakarta—jaringan Suara.com—Senin (26/10/2020).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (kiri) bersama sejumlah undangan memanjatkan doa, dalam rangkaian peresmian nama Jalan KH Tubagus Muhammad Falak, di Bogor, Kamis (22/10/2020). [ANTARA/Riza Harahap]

Pondok Pesantren Al Falak Pagentongan Bogor dirintis KH. Tubagus Muhammad Falak sejak tahun 1878.

Awalnya berdinding papan kayu dan berlantai dua.

Baca Juga: Sebabkan Banjir, Walkot Bogor Bima Arya Perintahkan Bongkar Bangunan Liar

KH Tubagus Muhammad Falak lahir di Sabi, Pandeglang, Banten tahun 1842.

Beliua merupakan putra KH Tubagus Abbas, keturunan dari Keluarga Kesultanan Banten, silsilah dari Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dan Ratu Quraisyn yang juga masih keturunan Kesultanan Banten.

Semasa hidupnya, KH Tubagus Muhammad Falak dikenal sebagai kiai kharismatik yang berasal dari kalangan pesantren.

Senantiasa meneladani perjalanan hidup para ulama yang bersumber pada jejak Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Baca Juga: Mulai Meluas, Puluhan Rumah di Griya Cimanggu Indah Bogor Terendam Banjir

Load More