Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Jum'at, 30 Oktober 2020 | 14:23 WIB
Pesepeda melintasi jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (19/7/2020). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]

SuaraJakarta.id - Belakangan ini begal sepeda sedang marak terjadi di Jakarta. Menghadapi situasi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membuat pos penjagaan di jalur sepeda.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, selama ini pihaknya hanya melakukan patroli terbatas untuk menjaga jalur sepeda.

Namun demikian, kejadian pembegalan terhadap pesepeda masih banyak terjadi saat petugas tak berpatroli.

"Patroli kami kan mobile mas jadi setelah mereka lewat bisa saja baru ada terjadi penjambretan," ujar Syafrin saat dikonfirmasi Suara.com, Jumat (30/10/2020).

Baca Juga: Warga DKI Diimbau Kembali ke Jakarta Sebelum 1 November, Ini Alasannya

Ide unik para pesepeda menghindari begal.

Menurut Syafrin, untuk membuat pos penjagaan yang bersifat tetap, dibutuhkan tenaga petugas tambahan.

Karena itu Pemprov DKI, kata Syafrin, akan berkoordinasi dengan kepolisian dan Satpol PP.

"Kalau untuk menempatkan petugas secara statis dibutuhkan berapa banyak. Nah ke depan ini upaya-upaya kita yang akan kita koordinasikam dengan Satpol PP dan juga dengan Polda Metro," jelasnya.

Pos penjagaan ini akan dibuat dua shift jam operasi. Namun petugas tidak akan berjaga selama 24 jam mengawasi pesepeda dari tindakan penjambretan.

"Kita dibagi dalam 2 shift. Pagi jam 06.00-14.00 WIB, sorenya jam 13.00 sampai 21.00 WIB," jelasnya

Baca Juga: Tak Disangka, Ini Alasan Kedua Pelaku Jambret HP dan Tusuk Bocah di Bintaro

Ide unik para pesepeda menghindari begal.

Menurutnya pos penjagaan ini akan lebih efektif meminimalisir potensi tindak kriminal pada para pesepeda.

Sebab nantinya pelaku tidak akan berani karena sudah merasa diawasi.

"Kita harapkan dengan adanya petugas statis ini juga akan mengurungkan niat pelaku untuk melakukan penjambretan," pungkasnya.

Load More