Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 01 November 2020 | 10:50 WIB
Gus Nur ditangkap di rumahnya (@MurtadhaOne1)

SuaraJakarta.id - Ustaz kondang Gus Nur mengaku tidak pernah belajar agama di pesantren atau juga mengenyam pendidikan agama secara resmi.

Tapi Gus Nur mengaku langsung dikasih oleh Allah kemampuan ceramah dan menghasilkan uang.

“Saya enggak pernah mondok, tapi saya dikasih Allah skill pintar cari uang. Makanya saya bisa bangun pesantren 3 lantai, 300 santri gratis semua, saya tanggung semua biayanya, ustaz-ustaznya juga itu. Ini belum tentu kiai yang mondok puluhan tahun tuh belum bisa, hidup itu kan begitu melihatnya,” kata Gus Nur dalam kutipan wawancara yang dilansir Hops.id (jaringan Suara.com).

Selain mengaku tidak punya uang untuk sekolah dan hanya mampu lulus SD, menurut Gus Nur belajar di pesantren tak jamin bisa berguna untuk masyarakat.

Baca Juga: Hanya Tamat SD dan Ngaji Otodidak, Gus Nur: Saya Dikasih Skill oleh Allah

Gus Nur menilik dalam sejumlah kasus, ada banyak orang yang menghabiskan ilmu di pesantren, hafal ratusan kitab, namun tidak bermanfaat bagi kehidupan.

Gus Nur (dok pribadi)

“Hidup ini relatif. Banyak orang dari kecil mondok, hafal ratusan kitab, tapi dia tidak menguasai ilmu kehidupan. Contoh begitu dapat tanah, dapat pesantren, nggak berkembang kan itu," kata Gus Nur.

Sebelumnya, Gus Nur mengaku cuma lulusan SD. Gus Nur tidak meneruskan sekolah hingga belajar ilmu debus dan ilmu kebal.

Belakangan Gus Nur bermasalah karena bongkar kelakuan NU di era Jokowi. Hingga Gus Nur ditangkap.

Lelaki bernama Sugi Nur Rahardjo ini kontroversi dengan menyandang ustaz hingga keliling ke berbagai daerah untuk berceramah. Ternyata Gus Nur tidak pernah belajar ilmu agama formal di pesantren.

Baca Juga: Gus Nur Kritik Anak Pesantren: Hafal Ratusan Kitab, Tak Kuasai Ilmu hidup

Gus Nur mengaku menimba ilmu tanpa seorang guru agama. Dia belajar autodidak.

"Kan di dalam ilmu di dunia ini, ada yang namanya otodidak,” ujar Gus Nur.

Sugi Nur alias Gus Nur saat dijebloskan ke tahanan (Foto: Facebook)

Gus Nur kemudian berkisah, sebelum mengenal dan memperdalam ilmu agama, dia sempat menghabiskan harinya menjadi pemain debus bersama ayahnya.
Itulah mengapa, dia mengaku tidak punya waktu mengenyam pendidikan formal dan hanya menyelesaikan sekolah hingga bangku SD.

Gus Nur menjelaskan, dirinya meninggalkan karier sebagai pemain debus setelah ayahnya wafat.

Dari situ, dia mengaku baru mulai menekuni agama Islam.

Meski demikian, ilmu debus tidak sepenuhnya dia tinggalkan. Gus Nur kemudian memanfaatkan ilmu debusnya untuk media dakwah.

Load More