Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 02 November 2020 | 06:42 WIB
Umat muslim mengikuti aksi reuni 212 di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (2/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Tersangka penyerang, berusia 21 tahun dari Tunisia, ditembak oleh polisi dan sekarang berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Umat muslim mengikuti aksi reuni 212 di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (2/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Polisi menyebutkan bahwa satu orang lagi ditahan sehubungan dengan serangan itu.

Orang tersebut menambah tiga lainnya yang sudah ditahan karena dicurigai melakukan kontak dengan penyerang.

Macron telah mengerahkan ribuan tentara untuk melindungi berbagai lokasi. Seperti tempat ibadah dan sekolah.

Baca Juga: Habib Rizieq Serukan Demo Bela Nabi Muhammad di Aksi 211 dan Aksi 411

Sementara itu, para menteri telah memperingatkan bahwa serangan militan lainnya bisa terjadi.

Serangan Nice, pada hari Muslim merayakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, terjadi di tengah kemarahan yang meningkat di kalangan Muslim di seluruh dunia atas pembelaan Prancis pada hak untuk menerbitkan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Pada 16 Oktober, Samuel Paty, seorang guru sekolah di daerah pinggiran Kota Paris, dipenggal kepalanya oleh seorang remaja keturunan Chechnya.

Warga berusia 18 tahun itu tampaknya marah terhadap guru tersebut, yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas selama pelajaran kewarganegaraan.

Di beberapa negara mayoritas berpenduduk Muslim, para pengunjuk rasa mengecam Prancis dalam aksi unjuk rasa di jalanan. Beberapa negara juga menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk Prancis.

Baca Juga: FPI Malas Tanggapi Dewi Tanjung yang Minta Poster Habib Rizieq Dibongkar

Prancis, yang gelisah mengantisipasi kemungkinan serangan lainnya, tersentak pada Sabtu malam ketika seorang imam Ortodoks Yunani ditembak dan terluka di gerejanya di kota Lyon di Prancis tenggara.

Load More