Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 04 November 2020 | 14:33 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama tim kesiapsiagaan banjir DKI Jakarta. [Ist]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan sedikitnya ada tiga kata kunci untuk pengendalian banjir saat menghadapi musim penghujan di Ibu Kota.

Anies pun meminta seluruh jajaran di Pemprov DKI Jakarta bersiap menghadapi musim hujan di Jakarta.

"Tiga kata kunci utama menjadi prinsip bagi seluruh petugas, jajaran dan relawan untuk menghadapi musim hujan yaitu siaga, tanggap dan galang," tegas Anies usai apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di lapangan JIC II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11/2020).

Anies menjelaskan siaga diartikan dengan menyiapkan seluruh potensi yang dimiliki untuk menghadapi semua kemungkinan terjadi saat musim penghujan.

Baca Juga: Jelang Musim Hujan, Anies Minta Banjir Harus Surut dalam Waktu 6 Jam

Kemudian, tanggap dimaknai selalu memantau dengan dekat perkembangan cuaca khususnya hujan sehingga dapat merespon dengan cepat apa pun kondisinya.

Tanggap akan menjadi bagian dari keseharian seluruh peserta apel di beberapa waktu yang akan datang.

Karena itu, prosedur operasional standar (SOP) yakni sinergi antar seluruh unsur dipersiapkan agar dapat bekerja di lapangan dengan sebaik-baiknya.

Selanjutnya, galang merupakan manifestasi dari kegotongroyongan bangsa dalam menghadapi bencana dengan menghimpun seluruh kekuatan dan saling memanggul bersama amanat yang diembankan.

"Seluruh kegiatan menjadi tanggung jawab bersama yang dikolaborasikan dengan baik," ujar Anies.

Baca Juga: Anies Klaim Drainase Jakarta Bisa Tampung 100 mm Curah Hujan

Sistem Drainase

Anies menyampaikan sistem drainase DKI Jakarta memiliki ambang batas.

Rata-rata memiliki kapasitas maksimal untuk menampung curah hujan 100 milimeter per hari.

Anies juga menjelaskan tiga sumber tantangan Jakarta selama musim hujan.

Pertama, curah hujan lokal ekstrem yang kini ditambah dengan fenomena La Nina.

Kedua, hujan yang sangat intensif di kawasan pegunungan (hulu) dan membawa air ke kawasan pesisir (hilir).

Kemudian yang ketiga adalah permukaan air laut yang meningkat di kawasan yang permukaan tanahnya mengalami penurunan, sehingga terjadi banjir rob.

Selain itu, Anies juga menekankan dua indikator utama dalam keberhasilan menghadapi dampak musim hujan yang ekstrem adalah memastikan seluruh masyarakat selamat (tidak ada korban) dan genangan dapat surut dalam waktu kurang dari enam jam setelah hujan reda. [Antara]

Load More