SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta mengizinkan waralaba usaha bioskop CGV menambah jumlah penonton hingga 50 persen dari kapasitas. Namun, bioskop lainnya yang cukup terkenal, seperti XXI belum diizinkan.
Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi, Pemprov DKI mengizinkan bioskop beroperasi dengan catatan pembatasan kapasitas menonton sampai 25 persen.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Disparekraf DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya mengatakan syarat untuk menambah kapasitas menjadi 50 persen adalah sudah menjalankan pembatasan hingga 25 persen. XXI sendiri telah menunda pembukaan bioskopnya karena aturan pengurangan penonton ini.
"(XXI) Enggak bisa langsung. Hanya untuk yang telah buka 25 persen apabila ingin menaikan jadi 50 persen mereka harus mengajukan penambahan kapasitas," ujar Gumilar saat dihubungi, Jumat (6/11/2020).
Gumilar mengatakan, bioskop harus bisa membuktikan tak memiliki masalah saat menjalankan pembatasan 25 persen. Jika sudah berhasil, maka pihaknya mengizinkan untuk mengajukan penambahan penonton.
"Nanti akan di evaluasi oleh tim Pemprov, apakah selama 25 persen sudah melaksanakan sesuai prokesnya. Nanti tim yang akan menilai apakah bisa atau tidak ditingkatkan jadi 50 persen," tuturnya.
Sejauh ini, sudah ada dua waralaba bioskop yang diizinkan menambah kapasitasnya jadi 50 persen, yakni CGV dan Cinepolis. Keduanya juga sudah menjalani aturan pengurangan penonton hingga 25 persen selama satu pekan lebih.
"Untuk CGV dan Cinepolis mereka sudah buka di awal 25 persen dan sudah mengajukan penambahan kapasitas jadi 50 persen dan sudah disetujui tim Pemprov," pungkasnya.
Baca Juga: Sepekan Dibuka, Bioskop CGV Boleh Tambah Kapasitas Penonton 50 Persen
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Usai Kerusuhan, 2.829 Sekolah di Jakarta Terapkan PJJ Demi Keamanan Siswa
-
Jakarta Memanas Imbas Demo, Pemprov DKI Keluarkan WFH untuk Perusahaan, Wajib atau Tidak?
-
Aksi di Gedung DPR RI 27-28 Agustus Hasilkan 28,63 Ton Sampah
-
PSI Tolak Keras Privatisasi BUMD PAM Jaya Lewat IPO: Warga Terancam Tarif Meroket
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Dulu Tak Layak, Puluhan Rumah di Tangerang yang Dibedah Bikin Warga Semringah
-
Cara Mudah Klaim DANA Kaget Rp249 Ribu Langsung Cair, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Mas Dhito Kembali Masukkan Fragmen Kepala Ganesha yang Hilang ke Museum
-
Transjakarta Uji Coba Fungsional Halte Bundaran Senayan Pascademo
-
Warga Gotong Royong Bersihkan Kantor Pemkab, Mas Dhito: Kita Bersama Jaga Rumah Rakyat