Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna | Mohammad Fadil Djailani
Selasa, 17 November 2020 | 13:35 WIB
ilustrasi neraca dagang naik.

"Realisasi tersebut jauh lebih tinggi dari surplus 2,44 miliar dollar AS pada September 2020 dan surplus 161 juta dollar AS pada Oktober 2019," kata Setianto.

Dirinya merinci peningkatan ekspor terjadi karena sumbangan sektor non-migas yang mengalami kenaikan sebesar 3,54 persen. Di mana dari posisi 13,29 dollar AS di bulan lalu kini menjadi 13,76 miliar dollar AS pada Oktober 2020.

Sedangkan sektor migas mengalami penurunan sebesar minus 5,94 persen. Ekspor migas pada tercatat 0,63 miliar dollar AS pada Oktober 2020, lebih rendah dibandingkan posisi September sebesar 0,67 miliar dollar AS.

Sementara dari kinerja impor pada bulan Oktober 2020 masih dalam tren negatif, pertumbuhannya masih minus 6,79 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya di September 2020.

Baca Juga: Neraca Dagang Oktober Surplus 3,61 Miliar Dollar AS, Tertinggi Tahun Ini

Demikian pula jika dibandingkan secara tahunan atau year on year (yoy) ambles 26,93 persen.

Setianto merinci, impor nonmigas Oktober 2020 mencapai 9,70 miliar dollar AS atau turun 6,65 persen dibandingkan September 2020 dan turun 25,36 persen dibandingkan Oktober 2019.

Sementara impor migas Oktober 2020 senilai 1,08 miliar dollar AS atau turun 8,03 persen dibandingkan September 2020. Demikian pula jika dibandingkan Oktober 2019 turun 38,54 persen.

"Surplus ini meningkat cukup besar karena ada penurunan impor," pungkasnya.

Baca Juga: Corona Buat Neraca Dagang Indonesia Surplus 5 Kali Berturut-turut

Load More