SuaraJakarta.id - Sejumlah orang mengantre masuk ke sebuah rumah makan, di Jalan Raya Balaraja-Kresek, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Kamis (19/11/2020).
Pantauan SuaraJakarta.id, di lokasi sekira pukul 12.00 WIB, ada lebih dari 10 orang yang rela mengantre di depan pintu masuk rumah makan tersebut.
Mereka yang mengantre untuk makan siang itu dari berbagai profesi. Mulai dari tukang ojek pangkalan, buruh, pekerja bangunan, hingga ibu rumah tangga.
"Ini saya sedang mengantre mau makan siang. Banyak yang antre karena di sini bisa makan gratis, tidak dipungut biaya sepeserpun," ujar Ubay, salah seorang tukang ojek pangkalan di Balaraja kepada SuaraJakarta.id, di lokasi.
Baca Juga: Makan Seru bersama Ikan Koi, Uniknya Rumah Makan di Pekanbaru Ini
Rumah makan tersebut bukan lagi promosi atau sedang acara makan-makan gratis sesaat. Tapi, itu adalah rumah makan gratis uwais.
Itu adalah nama dari tempat makan tersebut. Nama itu juga tertulis di spanduk depan rumah makan itu, dengan tulisan "Rumah Makan Gratis Uwais, Gratis Makan Setiap Hari Tanpa Syarat".
Ubay mengakui, sudah lebih dari sembilan kali selalu menyempatkan diri untuk makan di rumah makan gratis uwais.
"Saya tahu di sini diberitahu sama tukang ojek lain kalau ada rumah makan gratis. Enggak kehitung sebenarnya, yang saya ingat lebih dari sembilan kali bolak balik makan di sini," ungkapnya.
"Setahu saya, rumah makan gratis uwais ini sudah tiga bulan beroperasi. Pemiliknya memang tidak mau memungut biaya karena katanya hanya mencari berkah," sebutnya.
Baca Juga: Berdiri di Gang Sempit, Ada Tata Krama Khusus saat Beli Makan di Warung Ini
Mulanya Ubay juga tidak mengira ada orang yang membuka rumah makan dengan cuma-cuma. Hal itu yang kemudian membuatnya penasaran untuk datang makan hingga ketagihan.
"Pertama kali dengar saja enggak percaya. Bahkan saya mengira kalaupun ada paling sekadar cuma promosi atau gratis sesaat," paparnya.
"Tapi ternyata saat saya datang depan pintu masuk, itu sudah langsung disuruh masuk. Saya disuruh milih mau makan dengan lauk bebas apa saja," sambungnya.
Menu lauk yang disajikan rumah makan gratis uwais sama saja dengan rumah makan pada umumnya. Ada ayam goreng, sayur singkong, orek tempe, hingga rendang.
"Lauknya sama saja kayak lainnya, bisa dibilang seperti ala warteg. Setiap hari Jumat itu menunya mantap, banyaknya daging seperti rendang dan lain-lain," ungkapnya.
Hanya saja, meskipun tidak dipungut biaya, ada syarat yang harus dilakukan pengunjung. Yakni, sebelum masuk wajib mencuci tangan di wastafel yang telah disediakan dan mengenakan masker.
Hal tersebut merupakan bagian dari penegakan protokol kesehatan (prokes) di saat masa pandemi Covid-19.
"Kalau sebelum masuk cuci tangan dan makai masker saat masuk ke dalam. Buat saya enggak masalah karena yang penting gratis," tuturnya.
"Saya ngojek kalau siang hari kadang baru dapat uang Rp 10 ribu. Kalau harus makan di warung makan berbayar tidak mungkin cukup, jadi membantu adanya rumah makan ini," imbuhnya.
Bukan hanya Ubay, Rosinawati seorang warga Kecamatan Cikupa juga menjadi salah satu yang sering makan di rumah makan gratis uwais.
"Saya lebih dari 15 kali makan di sini. Tahu dari orang-orang saja kalau di sini ada makan gratis. Makanannya enak itu yang buat saya jadi ketagihan di sini," sebutnya.
Ibu dua anak itu mengaku tidak mempersoalkan kalau harus mengantre dengan yang lainnya jika hendak makan. Terpenting adalah kepuasan.
"Mengantre enggak masalah saya mah. Wajar saja karena gratis. Karena yang penting itu enak makanannya, jadi puaslah. Daripada bayar terus makanannya tidak enak," papar Ibu yang mengajak dua anaknya itu makan.
"Sudah yah mas, saya sama anak mau makan siang dulu. Habis dari pasar cari barang, sudah waktunya jam makan siang, mampir kesini," imbuhnya.
Usut punya usut, rumah makan gratis uwais adalah milik dari keluarga Tito Abdullah. Mendirikan rumah makan dengan cuma-cuma adalah niatnya untuk beribadah.
Yuk bagi kalian yang penasaran dengan rumah makan tersebut, keluarga Tito mempersilahkan bagi siapapun orang berkunjung.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Klaim Pelopori Program Prabowo, Golkar Gelar Makan Gratis: Bukan Sekedar Omon-omon
-
Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pj. Gubernur Teguh Uji Coba ke Sekolah
-
Kisruh Rumah Makan Padang Pakai Lisensi, Penjual: Jangan Sampai Usaha Kecil Jadi Susah
-
KPPU Kritik Razia Rumah Makan Padang: Tidak Sejalan dengan Prinsip Persaingan Usaha!
-
'Jebak' PSK hingga Kasih Lisensi Rumah Makan Padang, Ini Deretan Kontroversi Andre Rosiade
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual