Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 02 Desember 2020 | 13:38 WIB
Umiyati, menunjukkan identitas diri putrinya, Afriyani, TKW yang ditemukan tewas dalam koper di Mekkah, Arab Saudi saat ditemui di rumah duka Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Rabu (2/12/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

"Makanya saya kaget dan nanya sama anak kenapa cepat pelatihannya. Dia cuma jawab dari pihak sponsor di Jakarta itu yang menyuruhnya untuk cepat berangkat dan mengurus paspor," lanjutnya.

Saat itu, Umiyati mengaku tidak memiliki firasat buruk apapun tentang putrinya. Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) luar negeri juga karena niatnya ingin membantu ekonomi keluarga.

"Awalnya saya sempat melarang karena dia masih di bawah umur. Tapi dia tetap ingin pergi melihat temannya sudah sukses katanya di sana," tandasnya.

"Saya pun sempat dikasih uang Rp 200 ribu dari putri saya. Dia dikasih uang Rp 3 juta dari sponsor untuk mengurus paspor," lanjutnya.

Baca Juga: Sebelum Tewas Dalam Koper di Mekkah, Afriyani Datangi Ibunda Lewat Mimpi

Umiyati menuturkan putrinya mengetahui perusahaan sponsor tersebut dari temannya yang juga seorang TKI di Arab Saudi. Karena itu Afriyani memutuskan ingin mengikuti temannya itu.

"Anak saya bisa berangkat dan tahu perusahaan sponsor di Jakarta itu karena temannya yang juga TKI. Sebelum itu anak saya itu bekerja tapi berhenti karena mau ikut jadi TKI," ungkapnya.

Ilustrasi mayat dalam koper. (Suara.com/Agus H)

Sejak itu, Umiyati mau tak mau merelakan putrinya pergi ke luar negeri menjadi TKI.

Dia pun sempat menasihati anaknya untuk berhati-hati di negeri seberang.

"Saya sempat pesan sama dia kalau sudah kerja di sana yang nurut sama bos. Kerja baik-baik saja, hati-hati dan jangan tinggalkan salat," paparnya.

Baca Juga: Mayat Dalam Koper di Mekkah, Afryani Dipulangkan ke Kronjo Tangerang

Kini Umiyati hanya berharap jenazah anaknya dipulangkan ke rumahnya untuk disemayamkan.

"Kalau memang sudah meninggal jenazahnya kalau boleh dibawa ke sini. Sampai sekarang saya juga belum mendapat kejelasan, makanya sebenarnya masih tidak percaya," imbuhnya.

Sementara itu, Badri, ayah Afriyani, tidak bisa berkata banyak terkait putrinya telah meninggal.

Dia lebih banyak menangis mendengar kabar tersebut.

"Saya cuma berharap dia ada di sini, kalau memang sudah tidak ada," paparnya sambil sesenggukan.

Penyakit Stroke

Load More