Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 03 Desember 2020 | 07:05 WIB
Mayat dalam koper Afriyani (Suara.com/Tion)

SuaraJakarta.id - Tragedi Afryani, mayat dalam koper di Mekkah, Arab Saudi menyisahkan cerita sedih. Afryani, perempuan 18 tahun mengadu nasib di Arab Saudi sebagai TKI, akhirnya bernasib tragis tewas dibuang dalam koper oleh teman sendiri.

Duga mendalam dirasakan oleh orangtuanya, Umiyati. Umiyati tak menyangka anaknya tewas mengenaskan di Arab Saudi. Rumahnya di Kampung Bakung RT 04/01, Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang pun masih merasakan duka.

Umiyati masih ingat betul pertama kali Afryani pamit bekerja ke Arab Saudi Januari 2020 lalu. Alasan Afryani ke sana ingin memperbaiki nasib keluarganya yang miskin.

"Anak saya itu orangnya kalem, nggak banyak ngomong. Waktu mau berangkat juga cuma bilang, mak, dede mau terbang ke Arab, mau kerja di sana, ya,” kata Umiyati menirukan percakapan putri bungsunya, Rabu (2/12/2020).

Baca Juga: Kemenlu: Tak Ada Tanda Kekerasan di Mayat Perempuan Dalam Koper di Arab

Umiyati, tak kuasa membendung tekad anak bungsunya tersebut. Meski sudah dilarang oleh keluarga karena Afryani saat itu baru saja lulus SMA. Namun akhirnya ia memberikan izin kepada putrinya untuk berangkat ke Arab Saudi.

“Waktu itu sama saya sudah dilarang, ngapain jauh-jauh kerja ke Arab? Nyari di sini saja. Tapi orangnya ngomong terus ke saya, nggak apa-apa mak, temen-temen dede juga pada berangkat,” ujar Umiyati.

“Pas mau pamitan ke temen-temennya aja dia minta uang, katanya buat perpisahan sebelum berangkat ke Arab. Saya iyain aja, soalnya kan dia mah orangnya royal juga sama teman, nggak pernah pelit,” tutur Umiyati.

Hingga waktunya, Afryani pun akhirnya berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi TKI. Sebulan kemudian, gadis yang baru saja lulus SMA pada 2018 tersebut memberi kabar kepada Umiyati bahwa ia sudah resmi bekerja dan mendapat majikan di negeri Jazirah Arab tersebut.

Selama bekerja, Afryani tadinya rutin memberi kabar kepada keluarganya. Bahkan, Afryani sampai bertekad tidak mau pulang dulu ke Tanah Air sebelum menyandang status sebagai orang sukses ketika kembali ke Indonesia.

Baca Juga: Mayat Afriyani Dibuang di Koper karena Teman Bingung Urus Jenazah di Mekkah

“Dia bilang, mak dede nggak mau pulang. Mau di sini saja sampai sukses, saya bilang ya sudah yang penting dede sehat di sana, harus rajin salat ama berdoa biar cepet terkabul keinginannya. Iya mak, kata dia,” ucap Umiyati.

Load More